Jakarta, Gatra.com - Penyegelan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) pada Selasa pagi (28/5) oleh sejumlah organisasi masyarakat sipil merupakan bentuk protes atas kinerja KESDM. Namun demikian, massa yang hadir sebenarnya menginginkan lebih dari sekedar pembekuan.

"Seharusnya saat ini Kementerian ESDM diganti menjadi Kementerian Energi Ramah Lingkungan dan Terbarukan," kata Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Merah Johansyah ketika ditemui pihak Gatra.com di depan Gedung ESDM, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Merah mengatakan seharusnya Indonesia saat ini fokus ke transisi energi. Menurutnya, keberadaan KESDM menandakan Indonesia masih mengandalkan energi fosil. Indonesia harus bisa menyiapkan transisi energi dari yang kotor ke energi yang lebih ramah lingkungan.

"Karena itulah kita minta KESDM untuk membenahi dirinya, karena rakyat punya saham dalam negara ini, rakyat punya hak veto dalam hal ini," ucapnya.

Ia mengatakan pihaknya merepresentasikan rakyat yang tertindas di wilayah tambang. Mereka ingin menyuarakan kepada KESDM agar tidak melanjutkan perluasan lahan melalui cincin tambang.

"Kami sudah tidak mengakui keberadaan kantor ini karena tidak lagi sah di mata rakyat. Mereka lebih banyak menciptakan kerusakan," ujar Merah.