Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jendral Tito Karnavian mengungkap nama-nama tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan oleh kelompok yang memanfaat aksi menolak pemilu pada Rabu (22/5) pekan lalu. Kapolri menjelaskan data yang ia sampaikan adalah data resmi dari pemeriksaan tersangka.
"Dasar kami sementara hanya BAP berita acara itu resmi BAP 'pro justitia' dari hasil pemeriksaan tersangka yang sudah kami tangkap. Jadi bukan karena informasi intelijen," ujar Tito di Media Center Kemenko Polhukam Jakarta Pusat. Selasa (28/5).
Baca juga: Gerakan Suluh Kebangsaan Audiensi Situasi Nasional dengan Wiranto
Lebih lanjut, Tito membenarkan kabar yang beredar bahwa ada dugaan Menko Polhukam dan Menko Maritim menjadi target pembunuhan tersebut. "Mereka menyampaikan itu betul Pak Wiranto, betul Pak Luhut, yang ke tiga ada Kepala BIN (Budi Gunawan) dan ada Gorys Mere," ungkapnya
Tito mengatakan tidak menyebutkan nama dari pimpinan lembaga survei karena akan membahayakan keselamatannya. "Salah satu pimpinan lembaga survei kita tidak mau sebutkan," ujar Tito.
Baca juga: PSI Desak Polisi Kejar Elite Politik Yang Lakukan Provokasi Jelang Aksi 21-22 Mei
Tito menegaskan target pembunuhan sejak Polri mendapatkan informasi sudah dilakukan pengamanan demi keselamatan nyawa mereka.
"Yang jelas kami selalu sejak awal begitu ada informasi akan selalu melakukan pengamanan kepada mereka. Pelaku yang disuruh melakukan eksekusi sudah ditangkap semua," tegas Tito.
Sebelumnya, Polri telah mendapat 6 tersangka yang berupaya melakukan kerusuhan di aksi menolak hasil pemilu 21-22 Mei lalu. Enam tersangka yang diungkap yaitu berinisial HK, AZ, IF, TJ, AD, dan AF. Mereka juga merencanakan pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional.
