Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta seluruh masyarakat untuk lebih mewaspadai  peredaran barang-barang haram narkotika. Pasalnya, para pengedar kini lebih canggih untuk mengelabuhi aparat penegak hukum.

"Sekarang penyelundupan semakin canggih, tidak lagi ditenteng, tapi dimasukan ke dubur untuk mengelabuhi petugas. Kita harus membuat berikade, tameng," kata ganjar saat menyaksikan pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu di kantor BNNP Jateng, Rabu (29/5).

Menurutnya, peran pemerintah daerah dan masyarakat dibutuhkan oleh para aparat penegak hukum. Harus ada pencegahan lebih dini di lingkungan terdekat. "Peran keluarga sangat penting, orang tua harus selalu ngecek, ngecek dirinya sendiri, anaknya, keluarganya agar tidak kena narkoba," ucapnya.

Ganjar menyatakan pembrantasan jaringan narkoba tidak boleh berhenti. Mereka harus   dibrantas dan ditindak tegas. "Kita bekerja saja  sesuai dengan undang-undang. Tapi kita harus tegas. Contohnya saya, ada PNS yang terlibat walaupun sedikit, kita pecat. Jangan ada toleransi," ujarnya.

Sementara itu Kepala BNNP Jateng Brigjen Benny Gunawan mengatakan dalam kurun waktu Januari-Mei 2019 telah mengungkap 7 kasus peredaran gelap narkotika di Jawa Tengah. "Ada 20 tersangka dan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 3,650 gram, kemudian jenis ganja sebanyak 6,2 kilogram dan ekstasi sebanyak 261 butir," ujarnya.