Home Ekonomi Ternak Kena Antraks, Bupati Gunungkidul Khawatirkan Dampak Ekonomi

Ternak Kena Antraks, Bupati Gunungkidul Khawatirkan Dampak Ekonomi

Gunungkidul, Gatra.com - Bupati Gunungkidul Badingah khawatir munculnya kasus bakteri Antraks berdampak pada omzet pedagang daging dan makanan. Apalagi menjelang musim libur Lebaran yang menjadi momen mereka meraup untung. 
 
"Saya prihatin dengan adanya kasus Antraks ini. Saat libur Lebaran, pedagang sate di Gunungkidul mengalami kenaikan keuntungan yang luar biasa. Jangan sampai omzet itu akan turun," kata Badingah, di Bangsal Sewoko Projo, kompleks Kantor Bupati, Wonosari, Selasa (28/5) malam. 
 
Momen libur Lebaran sangat ditunggu para pedagang. Menurut Badingah, kerugian selama sebelas bulan berjualan bisa ditutup dengan keuntungan selama libur Lebaran.  Selain itu, ia khawatir pada Iduladha mengingat Gunungkidul termasuk gudang ternak di DIY. 
 
Untuk itu, ia berharap penanggulangan bakteri Antraks tak berhenti agar harga ternak tidak turun bahkan jatuh. "Jangan sampai para peternak mengalami keterpurukan," ucapnya.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menambahkan, dinas telah menyuntikkan antibiotik pada 286 sapi, 699 kambing, dan 9 domba sebagai langkah antisipasi. 
 
Sebagai upaya pengawasan, dinas juga mengambil sampel daging di Pasar Ponjong, Karangmojo, dan Wonosari. Sampel itu dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates Kulonprogo. "Jumat (31/5) baru bisa diketahui hasilnya," tuturnya. 
 
Pihaknya juga mengirim 40-50 petugas ke Balai Besar Veteriner Wates. Mereka akan dilatih menyuntik ternak untuk mengantisipasi penyebaran bakteri mematikan ini. "Pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan dan tata cara vaksin Antraks," pungkasnya.
 
Kasus Antraks ditemukan di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Seekor sapi yang mati diketahui positif terpapar Antraks pada pertengahan Mei lalu.
216