Home Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal, Amerika Bersikap Mendua

Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal, Amerika Bersikap Mendua

Washington DC, Gatra.com - Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus memberikan komentar terkait peluncuran rudal baru-baru ini oleh Pyongyang pada hari Selasa (28/5) . "Seluruh program senjata pemusnah massal Korea Utara melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, Tetapi apa yang menjadi fokus AS di sini  adalah dalam upaya untuk menegosiasikan akhir yang damai untuk program Korea Utara ," ungkap Ortagus. 

Seperti dilansir oleh Reuters, Ortagus telah diminta untuk menjelaskan posisi Departemen Luar Negeri setelah Presiden Donald Trump tampaknya bertentangan dengan penasihat keamanan nasionalnya, John Bolton, mengenai apakah peluncuran Korea Utara bulan ini telah melanggar resolusi PBB.

Sebelumnya Bolton mengatakan pada hari Sabtu (24/5) bahwa tidak diragukan lagi, peluncuran tersebut telah melanggar resolusi PBB karena Korea Utara memasukkan rudal balistik jarak pendek.

Ortagus mengatakan Departemen Luar Negeri belum membagikan penilaiannya secara terbuka apakah peluncuran itu melibatkan rudal balistik. Namun, Pentagon mengatakan pada pada 9 Mei bahwa peluncuran oleh Korea Utara pada hari itu terdiri dari beberapa rudal balistik yang terbang lebih dari 300 km (185 mil).

Selama kunjungan ke Jepang pada hari Senin, Trump menyinggung pandangan Bolton dan mengatakan dia tidak setuju. "Orang-orang kira saya berpikir itu bisa menjadi pelanggaran. Saya melihatnya secara berbeda," kata Trump, menambahkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mungkin ingin "mendapatkan perhatian."

Trump menekankan bahwa 'tidak ada uji coba nuklir, tidak ada rudal balistik yang padam, tidak ada rudal jarak jauh' dan menambahkan bahwa suatu hari akan ada kesepakatan dengan Korea Utara untuk mengakhiri program nuklirnya.

Ditanya apakah Sekretaris Negara Mike Pompeo setuju dengan Trump atau Bolton, Ortagus mengatakan "Saya tidak berpikir itu hilang pada kita semua bahwa peluncuran adalah upaya untuk mengirim pesan ke administrasi." Ortagus juga menambahkan bahwa Amerika Serikat ingin melanjutkan pembicaraan denuklirisasi dengan Korea Utara. "Itu fokus kami di sini," katanya

Sebelumnya, Korea Utara dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (28/5) mengecam Bolton sebagai orang "lebih dari bodoh" dan mengatakan menyerahkan tes rudal akan berarti menyerahkan hak untuk membela diri.