Home Internasional Hadiri 25 Tahun The Future of Asia, Airlangga Sebut Pertumbuhan Industri di Indonesia Luar Biasa

Hadiri 25 Tahun The Future of Asia, Airlangga Sebut Pertumbuhan Industri di Indonesia Luar Biasa

Tokyo, Gatra.com - Menteri perindustrian Airlangga Hartarto mewakili Indonesia berbicara mengenai pesatnya perkembangan industri di Indonesia sepanjang 10 tahun terakhir, di pertemuan internasional yang dihadiri sejumlah pemimpin politik, ekonomi dan akademik dari wilayah Asia, dalam 25 Tahun konferensi internasional, The Future of Asia, di  Tokyo Jepang, Kamis waktu setempat (30/5).  
 

"Kita akan berbicara bagaimana Indonesia saat ini yang berbeda 10 tahun lalu. Bagaimana peningkatan ekspor komoditas sepanjang 5 tahun terakhir, yang mana Indonesia fokus ekspor manufaktur bernilai tambah tinggi. KIta akan bicara bagaimana Indonesia menarik lebih banyak investasi dengan kebijakan Tax Holiday yang agresif," kata Airlangga, ketika dihubungi Gatra. Com, Kamis, (30/5). 
 

Airlangga menyebut bahwa banyak perusahaan menanamkan modalnya untuk berinvestasi mulai US$ 30 juta hingga US$ 2 miliar sepanjang 5-20 tahun. Di tahun-tahun mendatang, tentu akan semakin besar dengan diberikan inisiatif kebijakan fiskal, yang lebih longgar dalam pertumbuhan ekonomi. 
 

"Sebagai salah satu tujuan investasi dunia, Indonesia semakin dekat untuk menjadi Pusat manufaktur Asean. Kita juga akan bicara bagaimana menjadi salah satu wilayah basis produksi untuk produsen global, dengan menciptakan iklim investasi yang positif dan insentif yang kuat untuk bisnis," katanya.
 

Airlangga juga akan menyinggung mengenai strategi dan langkah-langkah yang diambil pemerintah Indonesia pada kuartal tahun 2019, nantinya industri manufaktur akan memberikan kontribusi 22,7 persen ke total investasi, yang saat ini  jumlahnya sekitar US$ 134,9 miliar.
 

"Indonesia akan menjadi pusat manufaktur Asean yang kuat, yang didasarkan pada kenyataan bahwa banyak dari sektor industri di Indonesia memiliki kedalaman lapisan dan struktur di negara penghubung mulai dari hulu ke hilir, seperti industri otomotif, tekstil dan pakaian, makanan dan minuman, industri logam dasar, dan bahan kimia," katanya.

Airlangga mengungkap misalnya untuk industri otomotif, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Karena saat ini ada empat produsen otomotif utama yang menjadikan Indonesia pemain penting dalam pasokan rantai global, dengan catatan produksi tahun lalu 1,34 juta unit melalui investasi senilai total US$ 13,8 miliar.

"Kita juga akan menjelaskan bagaimana Indonesia berencana menjadi produsen kendaraan rendah emisi terbesar di kawasan ini. Dalam 10 tahun ke depan, akan mengembangkan berbagai jenis, seperti BEV, PHEV, Fuel Cell atau Hybrid Mobil," kata Airlangga.

Dalam mendukung semua itu, Pemerintah sedang mempersiapkan peraturan yang efektif dan sesuai peraturan yang ada untuk mendukung industri mobil listrik, dengan menawarkan pajak yang dapat dikurangi hingga 200 persen, untuk penelitian dan pengembangan. 
 

Tak Lupa Airlangga juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah menggelar pesta demokrasi di mana dibuktikan bahwa Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia, mampu merangkum Islam dan demokrasi dengan politik yang stabil, dan kondisi sosial masyarakat yang tetap optimis di masa mendatang.

"Yang mengejutkan kami ungkapkan bahwa hasil penetapan KPU telah memenangkan Presiden Joko Widodo sebagai Capres terpilih dan itu cerminan dari kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah saat ini. Ini juga merupakan tanda bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang benar untuk mencapai tujuan pembangunan,” katanya.
 

Tertunya Presiden Joko Widodo pada masa jabatan kedua ini lanjut Menperin akan lebih gencar dalam mengejar reformasi kebijakan dengan dukungan kuat di parlemen. 

“Melalui perolehan 60 persen kursi yang mendukung kebijakan politik Presiden Jokowi, termasuk Partai Golkar, yang juga saya ketuanya," kata Airlangga. 

Nah, dengan melihat gambaran dan prospek yang ada, pertumbuhan ekonomi rata-rata Indonesia sungguh luar biasa di atas 5 persen setiap tahun. 
 

"Jika dilihat ke seluruh dunia, ini merupakan prestasi yang gemilang," katanya. 

Dalam pertemuan 25 tahun the future of Asia kali ini, dihadiri sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan, di kawasan Asia Pacific. 

216

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR