Home Politik Setelah Bertemu Ormas Islam, Pemkab Boyolali Batalkan Upacara Saat Lebaran

Setelah Bertemu Ormas Islam, Pemkab Boyolali Batalkan Upacara Saat Lebaran

Solo, Gatra.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar rencana perayaan dan upacara hari jadi Boyolali yang bertepatan dengan hari Idulfitri, Rabu (5/6), bisa dirembug secara baik. Namun upacara tersebut akhirnya dibatalkan setelah panitia bertemu dengan sejumlah ormas Islam.

”Terserah saja, hal semacam ini harusnya bisa dirembug baik-baik dan dibuat kesepakatannya,” ujar Ganjar saat ditemui di Solo, Jumat (31/5).

Menurut Ganjar, kebiasaan PNS datang ke rumah bupati untuk bersilaturahmi di hari pertama lebaran.sudah menjadi tradisi dan hal yang wajar. Mudik bisa dilakukan setelah itu.

”Tergantung kesepakatan saja. Asalkan tidak mengganggu menurut saya tidak masalah. Ini bukan masalah besar. Jangan dibesar-besarkan,” ucapnya.

Baca Juga: Hari Jadi Boyolali Jatuh di Hari Lebaran, Pemkab Tetap Gelar Upacara

Pemkab Boyolali mewajibkan PNS mengikuti upacara hari jadi ke-172 Boyolali. Upacara digelar setelah salat Id di rumah dinas Bupati Boyolali. Setelah upcara, rencananya juga digelar silaturahmi dan halalbihalal.

Atas kebijakan ini, Forum Umat Islam Boyolali menggelar audiensi dengan Sekda Boyolali Masruri selaku ketua panitia hari jadi pada Jumat (31/5). Beberapa perwakilan organisasi masyarakat hadir dalam pertemuan tersebut, salah satunya Front Jihad Islam (FJI).

Ketua FJI Anang Sugiantoko mengatakan sudah ada kesepakatan dengan panitia atas agenda tersebut. Sesuai hasil diskusi, upacara memang tidak dibatalkan, tapi aparatur sipil negara (ASN) yang tidak hadir mendapat toleransi.

”Acara sudah disusun dengan baik, maka tidak bisa diundur. Namun akhirnya ada beberapa toleransi. Di antaranya upacara hari jadi dibatalkan, namun usai salat Id dilanjutkan dengan silaturahmi di rumah dinas Bupati pukul 08.00 WIB. Itu pun hanya terbatas untuk para pejabat eselon saja,” ucap Anang.

 

 

786