Washington D.C., Gatra.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan kasus campak telah bertambah sebanyak 41 kasus atau naik 4% pada minggu lalu. Jika dijumlahkan, total kasus campak secara keseluruhan di AS telah mencapai 981 kasus.

Centers for Disease Control (CDC) mengaku bahwa AS sedang menghadapi wabah campak terburuk sejak 1992 lalu di mana terdapat 2.126 kasus campak. Hingga saat ini, kata mereka, wabah campak telah menyebar ke 26 negara bagian.

Menurut CDC, kasus campak yang semakin bertambah ini disebabkan karena banyaknya orang tua yang menolak untuk memberikan vaksin kepada anak mereka. Hal ini sejalan dengan stigma yang berkembang di kalangan orang tua yang mempercayai bahwa bahan - bahan yang terkandung di dalam vaksin dapat menyebabkan autisme. Padahal, vaksin dapat berfungsi untuk memberikan kekebalan tubuh dari wabah penyakit campak.

"Saya ingin meyakinkan orang tua bahwa vaksin itu aman, mereka tidak menyebabkan autisme," kata Direktur CDC, Robert Redfield seperti dikutip Reuters, Selasa (4/6).

Robert menegaskan, AS terancam kehilangan status bebas campak jika jumlah kasus terus bertambah hingga Oktober 2019. Sementara AS sendiri telah dinyatakan sebagai negara bebas campak sejak 2000. Artinya, tidak ada penularan penyakit campak yang berkelanjutan.

Wabah campak di AS meningkat sejak adanya 82 orang yang terkena campak pada 2018. Kemudian di 2019, lebih dari 40 orang asing membawa virus campak ke negeri Paman Sam ini.