Home Internasional Trump Puji Ratu Elizabeth Sebagai Wanita Hebat

Trump Puji Ratu Elizabeth Sebagai Wanita Hebat

London, Gatra.com - Usai mendarat di Inggris pada Senin (3/6), Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania bergegas menemui Ratu Elizabeth II dan mengikuti upacara akbar di Istana Buckingham, London. Setelahnya, Trump bergabung untuk menikmati perjamuan makan malam di istana. Di tengah perjamuan, Trump memuji "persahabatan abadi" antara Inggris dan AS.

Ratu Elizabeth pun mengatakan Inggris dan AS sedang merayakan aliansi yang telah memastikan "keselamatan dan kemakmuran kedua bangsa kita selama beberapa dekade," ujarnya, dilansir BBC, hari ini, Selasa (4/6).

Mewakili AS, rencananya Trump akan berada di Inggris selama tiga hari. Agendanya disebut fokus pada 75 tahun peringatan D-Day dan pembebasan Eropa dari Perang Dunia II.

Sebelum kedatangannya, Trump sempat mengkritik Wali Kota London, Sadiq Khan yang mengatakan Inggris tak seharusnya menggelar karpet merah pada Trump. Presiden AS ini kemudian menyebut Sadiq sebagai "pecundang dingin."

"Sadiq Khan bagaimanapun telah melakukan pekerjaan mengerikan sebagai Wali Kota London, yang dengan bodohnya menganggap 'jijik' kedatangan Presiden AS sebagai sekutu terpenting Inggris saat ini. Sadiq seharusnya lebih berfokus pada kejahatan yang terjadi di London, bukan aku," ungkap Trump lewat cuitan twitternya pada Senin (3/6).

Meski demikian, dalam pidatonya saat jamuan makan malam di Istana Buckingham, Trump memuji keberanian rakyat Inggris selama Perang Dunia II dan menyebut Ratu sebagai "wanita hebat."

"Pada zaman yang gelap itu, bangsa ini menunjukkan kepada dunia apa artinya menjadi orang Inggris," kata Trump. Ia juga mengatakan nasib Inggris "tetap ada di tangan bangsanya sendiri".

Trump mengakhiri pidatonya dengan bersulang sambil berkata "persahabatan abadi rakyat kita, vitalitas bangsa kita, dan pada pemerintahan Yang Mulia Ratu yang telah lama dihargai dan benar-benar luar biasa."

Sang Ratu memuji peran kedua negara dalam menciptakan majelis lembaga internasional yang akan memastikan "kengerian konflik tidak akan pernah terulang." Sebelum jamuan, Trump lewat twitternya memuji sambutan dari Keluarga Kerajaan sebagai "fantastis" dan mengatakan hubungan AS dengan Inggris "sangat kuat."

Dia juga mengatakan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dapat terjadi setelah Inggris menghapus "belenggu," dan menambahkan: "Sudah (saatnya) mulai berbicara!"

Dalam pertemuan ini para tamu termasuk Duke dan Duchess of Cambridge, Pangeran William dan Kate Middleton, para anggota Kerajaan Britania Raya, serta orang-orang AS yang tinggal di Inggris hadir. Sementara Duchess of Sussex, Meghan Markle tidak hadir setelah kelahiran putranya Archie, yang berusia kurang dari sebulan.

Dari AS ada delegasi utama pemerintahan AS, seperti Menteri Keuangan Steve Mnuchin, penasihat kepresidenan yang juga anak-menantu Trump, Ivanka dan Jared Kushner.

Meskipun Ratu telah bertemu 12 dari 13 presiden AS yang telah menjabat selama masa pemerintahannya, kunjungan kenegaraan Trump ke Inggris ini baru kunjungan ketiga yang dilakukan pemimpin AS. Kunjungan negara berbeda dengan kunjungan resmi. Kunjungan negara biasanya atas undangan Ratu, yang bertindak atas saran dari pemerintah. Ratu Elizabeth II biasanya menerima satu atau dua kepala negara per tahun dan telah menyelenggarakan 112 kunjungan sejak menjadi ratu pada 1952.

 

 

206