Solo, Gatra.com - Pelaku bom bunuh diri di pos polisi Kartasura, Rofik Asharuddin, disebut berkomunikasi langsung dengan pemimpin negara Islam, ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Keterangan ini diperoleh dari hasil penyelidikan polisi melalui akun media sosial Rofik.

"Dari hasil keterangan dan pendalaman, pelaku tidak memiliki jaringan. Dia merupakan pelaku tunggal," ucap Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang ditemui usai mendampingi Presiden Joko Widodo di Grha Sabha, Solo, Rabu (5/6).

Baca Juga: Terduga Bomber Kartasura Kurang Gaul, Suka Pergi Malam-malam

Rofik berkomunikasi dengan pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi secara langsung melalui media sosial. "Dari sini dia mendapat doktrin radikal. Lantas dia dibaiat akhir 2018 lalu," ucap Rycko.

Usai dibaiat, Rofik mendapatkan doktrin-doktrin tentang radikalisme. Pemuda 22 tahun ini juga diajari cara merakit bom dalam skala kecil. "Makanya skala ledakan di pos Kartasura pun kecil, seperti yang black powder itu," ucapnya.

Baca Juga: Terduga Bomber Kartasura Penerima Beasiswa Bidikmisi

Berdasarkan rekaman CCTV, ledakan bom Rofik pun tampak tidak sempurna. "Bahkan kalau dilihat, dia sendiri juga kaget karena ledakannya kecil. Lukanya pun hanya di bagian perut dan paha tempat dia membawa bom panci ini," ucap Rycko.

Pada Senin (3/6) malam, Rofik Asharuddin melakukan aksi bom bunuh diri di pos pengamanan Kartasura, Sukoharjo. Namun, karena ledakan kecil, tidak ada korban jiwa. "Korbannya ya pelakunya itu sendiri," ujar Rycko.