Guimaraes, Gatra.com - Manajer timnas Inggris, Gareth Southgate berjanji timnya akan belajar dari kesalahan saat timnya dikalahkan Belanda 1-3 sehingga gagal maju ke final UEFA Nations League.
Kekalahan ini berarti makin memperpanjang masa tunggu Inggris yang sudah lama tak mendapat trofi sejak 1966 dan Belanda benar-benar layak mendapat tempat mereka di final hari Minggu nanti melawan Portugal.
Penalti Marcus Rashford memberi Inggris keunggulan pada babak pertama, tetapi Matthijs de Ligt memperbaiki kesalahannya dengan mencetak gol pada menit 73, alias 17 menit sebelum.pertandingan bubar dan membuyarkan harapan Inggris.
Inggris berkontribusi pada kekalahan mereka sendiri di perpanjangan waktu dengan kesalahan dari John Stones dan Ross Barkley.
Pasukan Southgate berusaha membangun kesuksesan mencapai semifinal Piala Dunia pertama selama 28 tahun pada 2018 lalu, tetapi hingga kini penampilan mereka menunjukkan banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan jika mereka ingin mengakhiri kekeringan trofi mereka pada musim panas mendatang di Euro 2020 dengan semifinal dan final yang akan dimainkan di kandang Inggris yakni Wembley.
"Saya pikir ini adalah pertandingan yang sangat penting bagi kami untuk direnungkan. Beberapa hari ke depan akan terasa menyakitkan setelah sampai pada tahap ini, tetapi kita akan lebih kuat untuk pengalaman itu," kata Southgate dikutip AFP, Jum'at (7/6).
Southgate membela keputusannya untuk meninggalkan ketujuh pemain yang berlaga di final Liga Champions dalam skuadnya dari Tottenham dan Liverpool ketika kapten Harry Kane dan Jordan Henderson ditinggalkan di bangku cadangan.
Dan bos Inggris juga menegaskan timnya harus bertahan dengan mengoper bola di lini belakang meskipun ada kritik yang pasti datang dengan cara Stones dan Barkley melakukan hal tersebut.
"Jika kami tidak bermain seperti itu, kami tidak akan pernah maju menjadi tim top. Itulah cara saya percaya mereka bisa bermain dan harus bermain. Kesalahannya tidak seperti biasanya, itu hanya eksekusi dan kelelahan yang buruk. Saya tidak harus bereaksi berlebihan terhadap hal-hal itu dan mendukungnya di saat yang sulit bagi semua orang," pungkas Southgate.
