Mataram, Gatra.com - Sejumlah terminal bis dan pelabuhan di NTB mulai dipadati pengunjung pada arus balik Lebaran 2019 di wilayah NTB, sejak Sabtu (8/6)
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia mengatakan, pihaknya menyiapkan berbagai fasilitas pendukung terkait banyaknya kendaraan yang melintas baik di Lombok maupun di Pulau Sumbawa.
“Kita siapkan sejumlah antisipasi dalam aris balik ini,” kata Bayu di Mataram, Sabtu (8/6).
Menurut Bayu, prediksi ramainya arus balik terjadi pada Sabtu dan Minggu ini karena banyak pegawai pemerintah khususnya sudah harus masuk kerja pada Senin (10/6) mendatang.
Bayu menambahkan, dua pelabuhan di NTB yakni Pelabuhan Lembar-Padang Bai dan Pelabuhan Poto Tano-Kayangan diprediksi masih tetap akan ramai karena menjadi primadona sebagai jalur aruk balik para pemudik di berbagai wilayah.
“Saya minta bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi untuk tetap berhati-hati khususnya di sejumlah titik yang ada pasar tumpahnya, karena biasanya masyarakat akan ramai mengunjungi pasar tradisional khususnya di Pulau Lombok sebagai bekal persiapan Lebaran Topat,” jelas Bayu.
Menyinggung jumlah pemudik yang menggunakan kapal laut dan transportasi darat dengan bus, lanjut Bayu, akan mengalami peningkatan di tahun ini.
Peningkatan tersebut diprediksi mencapai 20 persen setelah melihat adanya peningkatan yang bertambah menjelang lebaran. Minat masyarakat untuk menggunakan angkutan laut juga bertambah karena penumpang beralih setelah kenaikan harga tiket pesawat.
“Minat penumpang untuk naik bus dan menggunakan kapal laut meningkat lebih besar dari tahun sebelumnya,” ujar Bayu.
Bayu mengatakan dari laporan yang ada, penggunaan transportasi darat mencapai 21 ribu kursi penumpang dan jika dibandingkan dengan jumlah pemudik yang diprediksi mencapai 19 ribu orang tahun ini, maka ada kelebihan kapasitas kursi mencapai 2 ribu kursi.
Adapun pantauan di Bandar Internasional Lombok (BIL) hingga Sabtu (8/6), tidak tampak terjadi lonjakan penumpang pada arus balik Lebaran 2019 tahun ini.
Tingginya harga tiket diduga menjadi penyebab pemudik lebih memilih kendaraan umum dengan melalui jalur darat dan laut. Jumlah penumpang yang menggunakan transportasi udara pun mengalami penurunan mencapai 22 persen dibandingkan tahun 2018 lalu.
