Boyolali, Gatra.com - Hingga H+3 Lebaran, PT Angkasa Pura (AP) I mencatat tidak ada penerbangan tambahan di Bandara Internasional Adi Soemarmo yang dioperasionalkan menuju dan dari Solo. Bahkan, terjadi penurunan penumpang yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pejabat Humas Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Danardewi, mengatakan sejauh ini belum ada maskapai yang mengoperasikan penerbangan tambahan. Memang Batik Air sempat mengajukan penerbangan tambahan dengan rute Solo-Jakarta pulang pergi, namun tambahan penerbangan ini belum dioperasikan.

”Hingga kini rute penerbangan tambahan ini belum dioperasikan,” ucap Danardewi, Minggu (9/6).

Ia memaparkan Batik Air belum mengoperasikan armada tambahannya karena pesawat yang ada masih mencukupi untuk mengangkut penumpang di arus mudik dan arus balik tahun ini.

”Batik Air ini kan satu grup dengan Lion Air. Armada dari kedua maskapai ini masih mencukupi untuk menampung penumpang dalam angkutan mudik,” ujarnya.

Penurunan penumpang memang sangat terasa tahun ini. Danardewi mengakui kenaikan tarif pesawat menjadi faktor utama masyarakat tidak memilih mudik dengan angkutan udara. Selain itu, adanya Tol Trans Jawa sedang menjadi primadona bagi para pemudik turut menjadi penyebab sepinya penumpang pesawat.

”Meski (tarif) sudah turun, namun tarifnya masih tergolong tinggi. Makanya, mereka memilih alternatif transportasi lainnya. Ini yang menyebabkan animo masyarakat menggunakan pesawat turun,” katanya.

Data AP I mencatat jumlah penumpang di Bandara Adi Soemarmo pada H+2 Idulfitri (8/6) hanya 1.901 penumpang dari pintu kedatangan. Sedangkan untuk penumpang yang berangkat dari bandara ini tercatat sebanyak 4.187 penumpang. Jumlah ini merosot jika dibandingkan data 2018 dengan periode waktu yang sama.

”Dibandingkan tahun lalu, di periode H+2 Lebaran, kedatangan tercatat ada 5.457 penumpang dan keberangkatan ada 6.720 penumpang. Ada penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya,” ucap Danar.