Jakarta, Gatra.com – Persentase jumlah pemudik menggunakan pesawat cenderung mengalami penurunan pada lebaran 2019. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub) Sugihardjo mengatakan, aspek psikologis menjadi faktor penyebab.

“Mungkin bisa lebih pada kondisi psikologis, ya. Atau ada penyebab lain, tapi kita belum teliti,” katanya, saat ditemui di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Minggu (9/6).

Sesungguhnya, jika melihat harga tiket pada lebaran tahun lalu, harga tiket yang ditentukan tahun ini justru lebih rendah. Apalagi setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan penurunan Tarif Batas Atas (TBA) sebesar 15%.

Lebih lanjut, Sugihardjo menjelaskan, sebelumnya tiket pesawat cenderung lebih tinggi. Hal ini karena adanya kenaikan tarif dan penetapan bagasi berbayar.

“Sebetulunya, kalau masyarakat menilai tarif tiket pesawat mahal itu memang didasarkan pada periode normal. Itu karena ada kenaikan harga, bahkan ada bagasi berbayar dan sebagainya. Seharusnya lebaran 2019 lebih murah karena batas atas sudah turun 15%,” ujarnya.

Sementara itu, masyarakat yang masih terpengaruh tarif tiket normal, lebih memilih mudik menggunakan moda transportasi lain seperti bus, kapal dan kereta api.

“Kalau kereta api, mereka memang cenderung naik tiap tahunnya. Kalau untuk bus, mungkin karena Tol Trans-Jawa sudah jadi. Sementara kapal, itu lebih dijadikan opsi karena bagasinya gratis. Selain itu, kapal tidak ada batas maksimumnya juga,” katanya.