Home Politik Menkopolhukam Minta Aparat Transparan dalam Proses Penyidikan Kasus 22 Mei

Menkopolhukam Minta Aparat Transparan dalam Proses Penyidikan Kasus 22 Mei

Jakarta, Gatra.com - Proses penyidikan dan penelusuran bukti-bukti terkait aksi kerusuhan menolak hasil pemilu 21-22 Mei masih berlangsung sampai saat ini. Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamnan (Menko Polhukam) Wiranto meminta aparat penegak hukum untuk transparan menyampaikan fakta-fakta yang ada ke masyarakat.

"Jadi dalam hal ini memang untuk ke aparat kepolisian apapun hasil dari proses penyidikan saya meminta supaya dapat segera disampaikan ke publik sejelas-jelasnya. Disampaikan kepada masyarakat sedetil-detilnya," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat, Senin (10/6).

Permintaan tersebut didasari atas banyaknya beredar spekulasi mengenai tindak lanjut dari kerusuhan 21-22 Mei lalu. Menurut Wiranto saat ini aparat penegak hukum tengah melakukan pendekaran pada tokoh-tokoh yang diduga menjadi dalang dalam kerusuhan tersebut.

"Agar spekulasi yang saat ini terus berkembang di masyarakat mengenai berbagai permasalahan hukum yang terus sedang berproses terutama dengan adanya pendekatan pada tokoh-tokoh utama ini segera dapat kita sampaikan dengan memberitahukan disampaikan ke publik sejelas-jelasnya nya apa yang sebenarnya terjadi dari proses hukum yang berlangsung. Proses penyidikan, proses pembuatan berita acara dan sebagainya," sebutnya.

Wiranto meminta hal tersebut dilakukan agar tidak ada muncul agar tidak ada spekulasi baru yang beredar dan makin membingungkan masyarakat. Menurutnya aparat penegak hukum harus tetap konsisten dalam penyidikan sehingga tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat.

"Ujung-ujungnya juga (akan) melibatkan pro dan kontra di masyarakat tentang bagaimana kita melakukan secara konsisten penegakan hukum yang berlaku di indonesia. Ini penting sekali," pungkasnya.

Sebelumnya beredar di masyarakat kabar mengenai dalang kerusuhan 21-22 Mei yang diduga merupakan seorang mantan anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid. Ia ditengarai berada di belakang aksi demonstrasi di sekitar Badan Pengawas Pemilu yang berujung rusuh. Fauka adalah anak buah Prabowo Subianto di Komando Pasukan Khusus pada aksi demonstrasi 1998.

244