Home Politik Disdukcapil DKI Layani Pendatang Urus Dokumen Kependudukan Mulai 26 Juni

Disdukcapil DKI Layani Pendatang Urus Dokumen Kependudukan Mulai 26 Juni

Jakarta, Gatra.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Dhany Sukma mengatakan bahwa pelayanan bina kependudukan akan dilakukan mulai 26 Juni hingga 3 Juli mendatang. Program ini nantinya akan melayani pendatang baru ibu kota untuk mendapatkan dokumen kependudukan.

Menurut Dhany, sebelum melakukan pelayanan, Dukcapil akan meminta RT/RW yang ada di seluruh DKI Jakarta untuk mendata setiap pendatang baru yang bertempat tinggal di wilayah mereka. Dukcapil menetapkan batas waktu untuk pendataan mulai dari 14 sampai 25 Juni 2019.

Dalam periode waktu tersebut, kata Dhany, diperkirakan sejumlah warga yang pindah ke Jakarta telah berdatangan. Tanggal itu juga bertepatan dengan momen arus balik di mana warga DKI yang mudik diperkirakan akan membawa saudara ataupun kerabat dari kampung halamannya ke Jakarta.

"Kita tunggu datang semua, baru kita data. Setelah itu, tanggal 26 Juni sampai 3 Juli-nya kita akan lakukan insya Allah layanan bina kependudukan," kata Dhany saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (10/6).

Dhany menambahkan, pelayanan bina kependudukan tidak hanya ditujukan bagi pendatang baru, tetapi juga untuk memberikan pelayanan bagi warga Jakarta yang masih belum memiliki dokumen kependudukan seperti akta kelahiran.

Sementara untuk pendatang baru, akan diberi keterangan sebagai penduduk nonpermanen dan diberikan dokumen kependudukan lengkap bagi warga yang berencana akan bermigrasi atau menetap di Jakarta.

"Hak warga kan memperoleh dokumen kependudukan. Makanya kita hadir langsung. Pendekatannya seperti itu, seperti dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.

Lebih lanjut Dhany menjelaskan, bahwa hasil dari pelayanan bina kependudukan ini berupa data. Data ini nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk melakukan intervensi atau menetapkan suatu kebijakan oleh perangkat daerah lainnya.

"Itu pendekatan kita, tahu dari mana RT/RW ini kalau ada pendatang? Mereka itu lebih tahu warganya, siapa pendatang baru," ujarnya.

164