Home Ekonomi Harga Pangan Masih Tinggi, Pengamat Nilai Intervensi Pemerintah Belum Efektif

Harga Pangan Masih Tinggi, Pengamat Nilai Intervensi Pemerintah Belum Efektif

Jakarta, Gatra.com – Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dalam menjaga stabilitas harga pangan, mulai dari operasi pasar hingga melakukan inspeksi mendadak (sidak). Namun, langkah itu oleh pengamat dinilai belum berpengaruh besar.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Hermanto Siregar mengatakan bahwa operasi pasar dan sidak yang dilakukan masih belum efektif. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bertanggungjawab terhadap hal ini. 

“Pemda kan ada dinas perdagangan. Kerjanya kurang optimal. Kurang fair (adil) kita menyalahkan Kemendag nasional terus-menerus,” ungkapnya.

Hermanto mengaku kecewa adanya selisih keuntungan yang diambil pedagang terlalu besar dibandingkan harga di tingkat petani. 

“Bagaimana membuat saluran distribusi lancar dari pasar induk ke retail. Kemudian, ada pemantauan terus-terusan,” terangnya.

Hermanto mengungkapkan pentingnya sistem informasi harga yang efektif dan dapat diakses oleh berbagai pihak, sehingga menghasilkan upaya monitoring (pengawasan) yang akurat. 

“Impor harus dilakukan pada waktu yang tepat,” ujarnya.

Terkait produk hortikultura, Hermanto menyarankan tiga hal untuk menggenjot produksi. 

Pertama, identifikasi area tanam yang berpotensi. Kedua, disediakan lokasi percontohan. Ketiga, pengembangan varietas-varietas lokal dan unggulan.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance, Rusli Abdullah mengibaratkan operasi pasar sebagai es batu yang ditempelkan di kening, yang hanya menimbulkan sensasi dingin, tetapi tidak menurunkan suhu badan.

“Pertama, stok operasi pasar terbatas titik-titiknya. Kedua, kuantitasnya. Berapa persen dari kebutuhan sih?,” ujarnya.

Rusli menyarankan pendekatan yang berbeda-beda bergantung komoditas pangannya. 

“Untuk beras, harus dinaikkan produksinya. Khusus produk-produk yang masih impor, impornya harus tepat waktu dan tepat jumlah. Distribusinya harus lancar. Setelah sampai pelabuhan, harus didistribusikan, jangan ditimbun,” jelasnya.

Ia pun menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi misalnya cabai olahan sebagai upaya mengendalikan harga cabai segar. 

“Cabai olahan bisa tersedia sepanjang tahun, sehingga bisa awet. Cabai segar musiman, tidak setiap bulan bisa panen,” katanya.

96

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR