Padang, Gatra.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat mencatat angka kecelakan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah di daerah itu menurun.
AKBP Ariyus Triono, Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Sumbar menyebutkan, selama dua pekan pelaksanaan operasi ketupat, kasus kecelakan di Sumbar sebanyak 104 kejadian.
"Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 20 persen. 2018, kasus kecelakaan arus mudik dan balik lebaran sebanyak 130 kejadian," ujarnya saat konferensi pers di Padang, Kamis (13/06).
Menurutnya, dari 104 kejadian lakalantas tersebut, mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 22 orang, luka berat 14 orang, dan luka ringan 147 orang, dengan total kerugian material senilai Rp311.650.000, atau turun sebesar 28 persen.
Bila dibandingkan dengan Operasi Ketupat 2018, korban meninggal dunia menurun dari 25 orang, dengan total kerugian material senilai Rp435.750.000. "Korban meninggal kecelakaan lantas selama Operasi Ketupat paling banyak terjadi di Padang Pariaman dan Pasaman. Masing-masing, 3 orang," ungkapnya.
Dikatakan Ariyus, menurunkan resiko kecelakaan lantas tahun ini, Ditlantas Polda Sumbar menyediakan 67 pos pengamanan, 34 pos pelayanan dan empat pos terpadu, yang tersebar di wilayah Sumbar.
"Fokus pengamanan dilakukan di Kabupaten Dharmasraya yang menjadi pintu masuk ke Sumatera Barat, kemudian jalur Padang -Bukittinggi, dan Bukittinggi-Pekanbaru dan Riau yang sering menjadi titik macet dan rawan bencana longsor," jelasnya.
