Home Internasional Otoritas Hiburan Saudi Investigasi Isu 'Klub Malam Halal' di Jeddah

Otoritas Hiburan Saudi Investigasi Isu 'Klub Malam Halal' di Jeddah

Jeddah, Gatra.com - General Entertainment Authority (GEA) Arab Saudi pada hari Kamis (14/6) membantah telah memberikan lampu hijau untuk pembukaan klub malam di pantai Kota Jeddah.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitter resminya, GEA mengumumkan pembukaan investigasi langsung ke video yang beredar online, yang konon menunjukkan interior tempat tersebut.

"Menurut informasi yang diberikan kepada GEA, acara (Project X) itu melanggar prosedur hukum dan peraturan yang berlaku, dan belum disahkan oleh badan tersebut," kata GEA dalam pernyataan itu.

Dilansir dari Aljazeera, GEA awalnya telah mengeluarkan lisensi untuk acara lain, namun kontraktornya kemudian mengambil keuntungan dari perpanjangan lisensi, itu untuk melakukan pelanggaran serius dan tidak dapat diterima oleh otoritas tersebut.

Sebelumnya, sejumlah media regional melaporkan bahwa "klub malam halal" pertama akan dibuka pada hari Kamis di tepi pantai Jeddah.

Tempat itu dilaporkan merupakan cabang dari White Brand, yang juga memiliki klub di Dubai dan Beirut.

Penyanyi AS Ne-Yo disebut tampil di malam pembukaan pada hari Kamis tersebut, menurut halaman Facebook White Brand Arab Saudi mengiklankan acara tersebut. Sesuai dengan iklan itu, waktu pembukaan klub antara pukul 10 hingga 3 pagi, dengan harga tiket antara 500-1.000 riyal Saudi, atau US$133-266.

Pembukaan klub malam tersebut menarik berbagai reaksi di media sosial, dengan beberapa warganet memuji itu sebagai bagian dari rencana reformasi Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memodernisasi kerajaan konservatif, meskipun masih ada tindakan keras terhadap aktivis dan pembela hak asasi manusia.

Sementara yang lain mencemooh gagasan "klub malam halal", menyebutnya sebagai kebodohan, dan disinyalir sebagai klub bebas alkohol. Beberapa laporan mengatakan bahwa pemotretan akan dilarang keras di dalam venue, dan juga untuk orang-orang yang berusia di bawah 18 tahun.

Sedangkan mereka yang menyatakan ketidaksetujuan dengan pembukaan klub tersebut, dengan mengatakan itu melanggar identitas dan tradisi Islam Arab Saudi.

Di bawah tagar Arab yang diterjemahkan menjadi, "Saya tidak menerima tindakan terlarang di pantai Jeddah," para warganet mengecam apa hal yang berbenturan dengan kedudukan keagamaan kerajaan, sebagai tuan rumah tempat paling suci bagi umat Islam.

232

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR