Home Politik Pejabat OPD Maju di Pilkada, Gubernur NTB Syaratkan Mundur dari Jabatan

Pejabat OPD Maju di Pilkada, Gubernur NTB Syaratkan Mundur dari Jabatan

Mataram, Gatra.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah mensyaratkan pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) serentak di 6 Kabupaten/kota se NTB tahun 2020 mendatang, untuk mundur dari jabatannya sebagai Kepala OPD.

"Saya mendorong jika ada kepala OPD yang hendak maju dalam Pilkada di NTB nanti. Tapi yang ingin maju hendaknya fair, yakni segera mengundurkan diri dari jabatannya,” kata Zulkieflimansyah di Mataram, Jumat (14/6).

Menurut politisi PKS ini, wajar jika ada kepala OPD didorong maju dalam kontestasi Pilkada. Sebab, bagaimana pun seorang Kepala OPD atau pimpinan SKPD memiliki kapasitas dan kemampuan serta pengalaman untuk menjadi pimpinan daerah.

"Saya akui jika sudah berpengalaman di birokrasi pemerintahan, kepala OPD memiliki kemampuan untuk menjadi seorang Kepala Daerah di daerah asalnya,” jelas bang Zul, panggilan akfrab Gubernur NTB ini.

Seperti diketahui sejumlah kepala OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi NTB yang digadang-gadang akan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 sudah mulai bermunculan, bahkan mulai tebar pesona.

Kepala OPD dimaksud tercatat Kepala Dinas Perdagangan Hj Putu Selly Andayani yang didukung maju di Pilkada Kota Mataram. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) NTB Lalu Gita Aryadi yang didorong maju Pilkada Kabupaten Lombok Tengah dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Agus Patria yang diisukan kembali maju di Pilkada Kabupaten Sumbawa 2020.

Gubernur menyarankan, jika ada Kepala OPD yang maju dalam Pilkada mendatang, mulai saat ini untuk segera melakukan pemetaan politik melalui lembaga survei. Sebab, itu penting untuk mengetahui seberapa besar dukungan masyarakat terhadapnya.

"Jadi tidak hanya membangun komunikasi-komunikasi dengan partai politik tapi juga perlu melihat data-data dari hasil lembaga survei untuk mengetahui tingkat elaktabilitas dan penerimaan calon di mata masyarakat," katanya.

313

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR