Guatemala, Gatra.com- Presiden Amerika Serikat Doland Trump berencana mengalihkan pencari suaka dari Honduras dan El Salvador ke Guatemala.

Wakil Presiden A.S. Mike Pence mengatakan minggu ini kedua negara akan mengambil keputusan atas kebijakan tersebut.

"Mereka harus bersedia mengajukan suaka di negara aman pertama di mana mereka tiba," katanya kepada Reuters pada Sabtu ( 15/6).

Pihak Guatemala belum mau memberikan konfirmasi seputar rencana Amerika Serikat. Hanya berujar pembicaraan tentang rangkaian upaya mengurangi imigran ilegal.

Padahal Guatemala termasuk wilayah yang angka kriminalitasnya termasuk tinggi. Beberapa kelompok melintas di negara tersebut. Pencari suaka merasa terancam oleh ancaman geng, sehingga mereka datang ke AS untuk berlindung.

Kelompok Hak Asasi Manusia, Human Rights First, pesimis terhadap langkah Trump. Mengingat Guatemala bukan tempat aman bagi pengungsi.

"Kebijakan ini membuat para pengungsi dalam kondisi sangat terancam," kata Direktur Senior Human Rights First, Eleanor Acer.

Seperti diketahui, tahun ini, puluhan ribu orang meninggalkan Guatemala untuk mencari suaka AS. Menurut data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, hampir 150.000 keluarga tidak memiliki dokumen kependudukan ada di perbatasan AS sejak Oktober 2018.