Jakarta, Gatra.com - DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menolak keras usulan dari sejumlah senior partai untuk melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) atas dasar evaluasi anjloknya suara Partai Demokrat di Pileg 2019.

"Merespon wacana KLB yang dihembuskan oleh beberapa tokoh senior Partai Demokrat, kami berpandangan bahwa tidak ada sesuatu kegentingan yang memaksa sehingga Partai Demokrat harus melakukan KLB. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Demokrat masih on the track berada pada jalur yang tepat," ujar Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Santoso dalam konferensi pers di Kantor DPD Demokrat DKI di Bambu Apus, Jakarta, Sabtu (15/6).

Santoso menyebut, usulan KLB tersebut ditolak banyak DPD DPC selain DKI karena tidak punya landasan yang jelas. Selain itu, menurutnya usulan KLB tersebut hanya cari sensasi saja.

"Ada syarat-syarat KLB yang tidak terpenuhi seperti Ketum berhalangan tetap, Ketum melanggar konstitusi dan aturan internal, melanggar kepatuhan organisasi kepartaian. Nah itu jelas tidak ada.  Sehingga syarat-syarat KLB tidak terpenuhi. Ini cari sensasi saja," imbuhnya geram.

Selain itu, Santoso dan segenap pengurus DPD Demokrat DKI Jakarta juga meminta pihak yang mengusulkan KLB tersebut untuk diberi sanksi oleh DPP karena telah mengakibatkan kegaduhan di internal partai.

"Kami meminta DPP untuk bersikap tegas sesuai AD ART Partai Demokrat kepada kader Partai Demokrat yang menciptakan kegaduhan dengan mengusulkan KLB dan bentuk cara lainnya yang memecah belah Partai Demokrat. Bentuk sanksinya kami serahkan sepenuhnya kepada DPP," demikian Santoso.