Home Info GTK Menjadi Guru Zaman Now, Harus jadi Sosok yang Literate

Menjadi Guru Zaman Now, Harus jadi Sosok yang Literate

Jakarta, Gatra.com - Menjadi pendidik jaman now, seorang guru harus menjadi sosok yang literate atau melek literasi. Guru harus mau menyediakan waktu untuk membaca, menganalisis, dan memanfaatkan informasi, baik melalui media konvensional maupun media digital.

Banyak sekali manfaat guru literate. Misalnya, terkait literasi digital, guru dapat terus memperbarui informasi dan kebijakan terkait profesinya. Dengan demikian, pengembangan diri dan karirnya dapat lebih optimal. Dampaknya diharapkan meningkatkan kesejahteraan guru yang bersangkutan.

Guru literate harus proaktif mengecek aplikasi terkait yang disediakan Kemdikbud. Salah satu aplikasi penting bagi guru adalah “Info GTK” yang dikeluarkan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Aplikasi ini dapat diakses melalui SIM PKB atau dapat juga dibuka langsung di http://info.gtk.kemdikbud.go.id/.

Berikut tampilan antarmukanya setelah guru log in ke aplikasi. Aplikasi online ini dapat diakses oleh semua guru yang telah memiliki akun dari mana pun, kapan pun, dan menggunakan perangkat apa pun selama terkoneksi ke internet.

Aplikasi yang didukung data dari sistem Data Pokok Kependidikan (Dapodik) ini mmemuat data identitas dan aktivitas pendidik. Selain itu, aplikasi ini juga memuat data sekolah induk dan data rombongan belajar.

Intinya, aplikasi ini memfasilitasi guru untuk dapat mengecek validitas dan kebaruan data identitas dan aktivitasnya di sekolah pada sistem Dapodik. Semua data tersebut diperbaharui melalui aplikasi Dapodik sekolah oleh operator sekolah.

Jika terjadi kesalahan data, segeralah proses perbaikannya di sekolah masing-masing. Proses perbaikan menjadi tanggungjawab pribadi guru sebagai pemilik data. “Kuncinya adalah sikap proaktif guru dan operator sekolah untuk memastikan data-data yang dinput ke sistem Dapodik sudah benar dan update,” ujar Kepala Sub Bidang Data Ketenagaan, Pusat Data dan Statitistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kemdikbud, Ade Nasrun.

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menelusuri kembali data yang digunakan sebagai input Dapopik. Terutama, untuk guru yang mengajar lebih di satu sekolah. Pastikan validitas dan konsistensi data yang Anda masukkan ke dalam sistem.

Setelah langkah tersebut dilakukan, ternyata tidak ditemukan adanya kesalahan atau inkonsistensi, tetapi status di aplikasi masih “belum valid”, periksalah kesesuaian identitas dengan profil PNS Anda di aplikasi BKN.

Bagaimana cara pengecekannya? Mula-mula bukalah aplikasi profil PNS di https://apps.bkn.go.id/ProfilPns/. Lakukan log in dengan memasukkan NIP, lalu klik “next”.

Permasalahan lain yang sering dijumpai guru adalah “data tidak ditemukan”. Cobalah cek, apakah Anda guru baru yang belum pernah mengisi formulir isian data Dapodik? Jika iya, Anda harus mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk jenjang pendidikan dasar dan PAUD atau Dinas Pendidikan Provinsi jika Anda guru di jenjang pendidikan menengah dan pendidikan khusus. Di sana, Anda akan dipandu untuk mengisi formulir isian tersebut dan meregistrasikannya pada SIM PKB.

Jika Anda bukan guru baru tetapi ternyata menghadapi masalah “data tidak ditemukan”, hal itu dapat disebabkan oleh kekurangtelitian dalam pengisian nomor UKG ketika Anda log in melalui SIM PKB. Periksalah kembali, apakah Anda sudah menuliskannya dengan benar. Begitu pula jika Anda log inpada aplikasi langsung menggunakan NUPTK/NRG/NIK, cobalah untuk mengetik ulang usernamedan password yang diberikan, kemudian log in kembali.

Masalah lain yang juga sering ditanyakan guru adalah “data Dapodik sekolah belum update”. Cara mengatasinya, ceklah tanggal sinkronisasi dapodik sekolah. Operator sekolah biasanya lebih tahu tentang hal ini. Tanggal sinkronisasi tersebut menunjukkan kapan terakhir data diperbarui oleh sekolah.

Pengecekan dan perbaruan data dapodik ini penting agar tidak terjadi kesalahan saat verifikasi data. Cek data profil PNS Anda. Sudah sesuaikah dengan Dapodik? Jika ada ketidaksesuaian, segeralah menghubungi BKD atau BKN dengan membawa dokumen resmi yang otentik.

NIP atau NUPTK tidak ditemukan juga sering kali terjadi. Biasanya disebabkan pencantuman data yang tidak konsisten. Akibatnya, aplikasi tidak dapat mengidentifikasi kesesuaian NIP dengan guru pemiliknya. Segeralah berkoordinasi dengan operator sekolah untuk melakukan penyesuaian data pada aplikasi Dapodik di sekolah masing-masing.

Jika guru mengajar di beberapa sekolah sekaligus, rajin-rajinlah mengecek kesesuaian data di semua sekolah tersebut yang diunggah ke Dapodik. Cermati konsistensinya. Misalnya terkait penulisan nama. Konsistenlah dalam menginput nama ke Dapodik. Misalnya, nama Anda: Satria Arif Bijaksana. Anda dapat menuliskannya: Satria Arif Bijaksana, Satria A. Bijaksana, Satria AB, atau SA Bijaksana.

Anda dapat menuliskannya sesuai keinginan. Tentunya, dengan tetap memperhatikan kesesuaiannya dengan dokumen resmi yang Anda miliki. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah perhatikan konsistensinya. Jangan sampai terjadi penginputan dengan cara yang berbeda-beda. Sistem akan mengidentifikasinya sebagai orang yang berbeda.

Akhirnya, yang dirugikan adalah Anda sendiri. Misalnya, jam mengajar menjadi teridentifikasi kurang, atau, bisa juga menyebabkan NUPTK Anda menjadi tidak dikenal atau dinyatakan tidak valid oleh sistem.

Jika data yang diinput operator sekolah sudah dipastikan validitas dan konsistensinya, ternyata masalah belum terselesaikan, periksalah sinkronisasi data dapodik Anda dengan data dari pihak lain yang terkait, seperti BKD atau BKN. Jika ada yang belum sinkron, segera perbaiki data tersebut ke pihak terkait. Misalnya, guru menemukan masalah pada aplikasi “Info GTK’ bahwa NIP-nya tidak ditemukan. Guru yang bersangkutan segera menghubungi BKD/BKN dan melakukan penyesuaian data. Jangan lupa untuk membawa bukti-bukti otentik.

 

 

(TIM GTK)

 

 

 

 

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR