Home Internasional Langkah Jonhson Menjadi PM Inggris Semakin Mulus

Langkah Jonhson Menjadi PM Inggris Semakin Mulus

London, Gatra.com - Mantan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson mendapat dukungan dari Matt Hancock untuk menjadi Perdana Menteri Inggris. Hancock merupakan mantan pesaingnya dalam perebutan kursi PM Inggris menggantikan Theresa May yang mengundurkan diri.

Hancock kalah dalam pemungutan suara putaran pertama anggota parlemen Partai Konservatif. Ia hanya memperoleh 20 suara parlemen. Kini, Johnson memenangkan dukungan 114 dari 313 anggota parlemen Partai Konservatif di putaran pertama kontes kepemimpinan.

 Setiap kandidat dengan 32 suara atau kurang akan gugur.  Jika semua kandidat memperoleh lebih dari 32 suara, maka yang memiliki suara paling sedikit akan gugur.

Baca Juga: Theresa May Mundur sebagai Pimpinan Partai Konservatif

"Dia adalah kandidat terbaik untuk mewakilin partai. Johnson telah berkampanye dengan disiplin dan hampir pasti akan menjadi perdana menteri kami berikutnya," kata Hancock, seperi dilansir dari Reuters, Selasa (18/6).

Johnson kini memimpin jauh dalam kontestasi Partai Konservatif untuk menduduki jabatan Perdana Menteri. Sebagian besar dari lima calon lainnya yang juga pro-Brexit akan memberikan suara yang menentukan.

Selama ini, Johnson dikenal sebagai politisi yang vokal mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa. Inggris sendiri telah mengadakan referendum pada 2016 untuk keluar dari perserikatan negara Eropa tersebut.

Baca Juga: Pengganti Theresa May Mulai Diperebutkan Parlemen Inggris

Johnson mengatakan berjani untuk memimpin Inggris keluar dari Uni Eropa, dengan atau tanpa kesepakatan. Sementara itu, parlemen berupaya mencoba menghentikan Brexit jika tidak ada kesepakatan. Menurut parlemen, Brexit dapat mengguncang perekonomian dunia. Di sini lain, Uni Eropa tidak akan menegosiasikan kembali perjanjian penarikan Brexit yang sudah disetujui.

Hampir tiga tahun sejak Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa, terjadi perbedaan pendapat antara negara, parlemen, serta kedua partai utama di Inggris yang terpecah karena Brexit. Tetapi mayoritas petinggi Partai Konservatif setuju mereka harus membawa Inggris keluar dari Uni Eropa.

 

 

237