Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengharapkan pagu untuk rencana kerja tahun 2020 yang diusulkan pada Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR bisa dimaksimalkan. Langkah ini untuk mendukung tercapainya target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 375 juta wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2020.
Menpar mengatakan jumlah pagu yang diusulkan sebesar Rp10 triliun, namun sementara yang disetujui baru sekitar 40% dari total pagu yang diusulkan. Anggaran Rp10 triliun itu rencananya akan difokuskan pada tiga hal yakni marketing, destinasi, dan Sumber Daya Manusia (SDM) kelembagaan.
"Pertama akan difokuskan pada marketing, kita sudah menggunakan best practice. Jadi kami usulkan Rp3 triliun untuk Deputi Pemasaran I, dan Rp3 triliun juga untuk Deputi pemasaran II. Kenyataannya hanya dipenuhi Rp2 triliun, hanya sepertiga," kata Menpar saat ditemui Gatra.com usai Raker di Gedung DPR pada Kamis (20/6).
Kedua menurut Menpar, anggaran tersebut akan difokuskan untuk pengembangan destinasi.
"Kita punya 10 Bali baru, kita punya banyak atraksi pariwisata, karena itu kami anggarkan Rp1,25 miliar, tapi yang dipenuhi hanya 20%," katanya.
Ketiga rencananya digunakan untuk pengembangan SDM Kelembagaan.
"Angkanya sudah 80% dipenuhi, karena pemerintah memang sedang fokus meningkatkan SDM di dalam negeri. Jadi dari total Rp10 triliun pagu yang diusulkan, sementara hanya disetujui 40%. Ini yang membuat ragu-ragu karena dari awal terlalu jauh angkanya. Tapi masih kita upayakan, karena sumbangan pariwisata terhadap devisa negara juga besar," tambah Menpar.
