Home Ekonomi Kantar Rilis Brand Footprint 2019 yang Paling Banyak Dipilih Konsumen

Kantar Rilis Brand Footprint 2019 yang Paling Banyak Dipilih Konsumen

Jakarta, Gatra.com -  Kantar kembali merilis peringkat ranking global Brand Footprint 2019.  Merek FMCG yang paling banyak dipilih oleh konsumen Urban Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut adalah Indomie. 

Fanny Murhayati, Marketing Director Kantar Indonesia menyatakan bahwa menjadi merek yang paling banyak dipilih konsumen merupakan cerminan dari popularitas merek dan seberapa dekat merek tersebut dengan konsumen di Indonesia. 

“Pemain FMCG dapat menerapkan beberapa strategi untuk mendapatkan lebih banyak pembeli, seperti menarik pembeli baru untuk merek tersebut, meningkatkan ketersediaan merek ke sejumlah lokasi geografis, atau bahkan bermain di beberapa kategori. Brand Footprint akan mendukung pemain FMCG untuk merancang strategi pertumbuhan lebih akurat,” kata Fanny di Jakarta, Kamis malam, (20/6). 

Fanny menyebut bahwa Brand Footprint merupakan studi tahunan yang dirilis oleh Kantar dengan mengukur merek mana yang paling sering dibeli oleh konsumen. Pilihan konsumen dalam Brand Footprint mengamati jumlah pembelian merek rumah tangga (penetrasi pasar) dan berapa sering merek tersebut dibeli (frekuensi). 

“Brand Footprint mencakup sektor FMCG, seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk kesehatan dan kecantikan. Misalnya Coca-cola yang masih mempertahankan posisi teratas sebagai merek yang paling dipilih di dunia,” katanya.

Dikatakan, peringkat Urban Indonesia juga telah dirilis oleh Brand Footprint, yang mencakup 85% dari total rumah tangga di perkotaan besar. 

Venu Madhav, General Manager of Kantar Indonesia menjelaskan bahwa untuk mendapatkan pertumbuhan bisnis, sangatlah penting untuk suatu merek mendapatkan lebih banyak pembeli dan membuat mereka membeli lebih sering. 

“Ini berarti suatu merek harus terus relevan dengan kebutuhan konsumen yang mudah untuk berubah dan selalu dapat mengidentifikasi peluang baru untuk tumbuh,” katanya.

Fakta-fakta kunci dari Brand Footprint Indonesia di perkotaan besar (masyarakat Urban) bahwa tahun ini Indomie terus menjadi merek FMCG yang paling dipilih oleh konsumen di Indonesia Urban selama 7 tahun berturut-turut. 

“Hampir semua rumah tangga di Perkotaan besar di Indonesia telah membeli merek ini sekitar 3 -4 kali sebulan. Indomie juga memegang posisi yang kuat di tingkat global, dengan posisi 10 di peringkat Global Brand Footprint 2019,” katanya.

Setelah merek Indomie, ada So Klin mengamankan posisi kedua di peringkat Brand Footprint. Jumlah pembeli yang banyak dan strategi promosi yang tepat menjadi faktor utama yang memperkuat So Klin menjadi merek perawatan rumah yang paling dipilih di Indonesia.

Adapun merek Kapal Api mempertahankan posisi nomor 3 di Brand Footprint. Basis pembeli besar menjadikan Kapal Api sebagai merek minuman paling dipilih di Indonesia Urban.

“Produk penyedap makanan menjadi salah satu popular kategori yang paling sering dipilih,” katanya.

Selanjutnya merek Royco di posisi ke-4 dan Masako di posisi ke-9 dalam 10 merek teratas, karena merek-merek ini mendukung kepraktisan dalam kegiatan memasak.

Sedangkan Mie Sedaap mengamankan posisi kelima. 

“Mie instan telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang familiar di lidah masyarakat Indonesia, harga terjangkau, dan ketersediaan nasional yang luas. Masing-masing faktor ini berkontribusi menjadikan mie instan sebagai favorit seluruh keluarga di perkotaan besar di Indonesia,” katanya.

Venu mengatakan bermain dalam beberapa kategori juga merupakan salah satu strategi merek untuk memiliki kesadaran merek yang kuat. Beberapa merek seperti Frisian Flag (di posisi ke-6), Indofood (di posisi ke-7) dan Lifebuoy (di posisi ke-10) mengamankan posisi mereka dalam peringkat 10 .

Molto juga ada di posisi ke-8. Didukung oleh komunikasi merek (terutama pada conditioner fabric perfume) serta perluasan portofolionya.

Kategori makanan mendominasi 10 peringkat teratas, sementara pemain teratas dari produk rumah tangga, minuman, perawatan pribadi dan produk susu juga berhasil mendapatkan beberapa posisi juga. 

“Studi ini menunjukkan merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat, di mana 50% dari 10 merek teratas berasal dari produsen lokal. Kemampuan pemain lokal untuk mengadopsi dengan cepat ke tren konsumen terbaru memungkinkan mereka untuk lebih produktif dalam meluncurkan inovasi baru ke pasar lokal,” katanya.

854

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR