Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) terus memantau kecenderungan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) terhadap arah kebijakan suku bunga.

BI akan terus melihat dengan berbagai rumusan kebijakan skenario, antara lain skenario base line dan skenario analisis. Kedua kebijakan tersebut berdasar dari sentimen yang nantinya akan timbul dari  kelanjutan perang dagang AS-Cina. 

"Skenario base line, kami perkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga. Sedangkan skenario analisis tergantung dari kelanjutan perang dagang yang kemungkinan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat menurun, disusul dengan kenaikan inflasi," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/6). 

Baca Juga: The Fed Kemungkinan Tolak Tekanan Turunkan Suku Bunga

BI juga memperkirakan, The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 50 basis poin. 

"Oleh karena itu, untuk menentukan arah kebijakan suku bunga, maka harus dilihat terlebih dahulu. Termasuk pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping di G20, Osaka, Jepang pada akhir bulan, 27-28 Juni 2019. Nanti kita lihat, akankah ada suatu berita positif dari hubungan dagang antara kedua negara. Sehingga, nantinya akan mempengaruhi pola pertumbuhan ekonomi dunia, respon kebijakan dari bank sentral, dan kondisi keuangan global," jelas Perry.

"Sementara itu, untuk kebijakan suku bunga Indonesia sendiri, nanti akan kami laporkan perkembangan lebih lanjut," tutupnya.