Home Internasional Ribuan Mahasiswa Eropa Unjuk Rasa Soal Pemanasan Global

Ribuan Mahasiswa Eropa Unjuk Rasa Soal Pemanasan Global

Aachen, Gatra.com - Ribuan mahasiswa dari seluruh Eropa melakukan protes di dekat tambang batu bara di Jerman Barat. Mereka mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan lebih berani terhadap perubahan iklim pada Jumat (21/6).

Dilansir AP News, Sekitar 20 ribu pengunjuk rasa dari 16 negara ikut serta dalam aksi di Aachen, dekat perbatasan Jerman dengan Belgia dan Belanda. Para demonstran membawa spanduk dengan slogan-slogan, "Keserakahanmu mengorbankan masa depan kami" dan "Hentikan batu bara."

Aksi massa itu terjadi sehari setelah para pemimpin Uni Eropa gagal menyepakati rencana untuk membuat ekonomi blok karbon netral pada tahun 2050. Beberapa negara besar Eropa, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman telah mendukung tuntutan tersebut. Namun negara-negara yang bergantung pada batu bara, seperti Polandia menolak aturan penghentian penggunaan bahan bakar fosil.

Pemerintah Jerman pada awal tahun ini menyetujui rencana untuk mengakhiri penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik pada tahun 2038.

"Jerman, di antara negara-negara industri lainnya, adalah salah satu negara yang bertanggung jawab atas perubahan iklim. Dan itu sangat penting untuk kami turun ke jalan menentang dan memprotes," kata salah satu pengunjuk rasa, Paula Maas.

Setelah berbulan-bulan protes yang dilakukan oleh mahasiswa, Kanselir Jerman, Angela Merkel baru-baru ini memberikan statement untuk membuat seluruh iklim ekonomi Jerman netral dari emisi pada tahun 2050. Itu artinya tidak ada lagi gas rumah kaca buatan manusia yang akan dibuang ke atmosfer.

Para ilmuwan mengatakan segera mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil pada pertengahan abad. Pandangan tersebut merupakan suatu keharusan jika negara-negara dunia ingin mencapai tujuan paling ambisius dari perjanjian iklim Paris pada 2015 lalu. Di mana untuk menjaga suhu global naik lebih dari 1,5 derajat Celcius dibandingkan dengan masa pra-industri.

Setelah melakukan pertemuan bersama para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Markel mengungkapkan bahwa mayoritas dari 28 negara-negara Eropa mendukung tujuan itu. Kendati begitu, para aktivis menyebut kegagalan Uni Eropa untuk menyepakati posisi terpadu menjelang KTT Iklim AS, adalah sebuah hal yang memalukan.

850