Home Gaya Hidup Resensi Film Anna: Agen Rahasia Rusia Berkedok Model

Resensi Film Anna: Agen Rahasia Rusia Berkedok Model

Jakarta, Gatra.com – Mengubah perempuan biasa menjadi mata-mata canggih bahkan makhluk super, bukan konsep baru bagi sutradara sekaligus produser, Luc Besson. Mulai dari tokoh Nikita yang polos di La Femme Nikita (1990) sampai transformasi Scarlett Johansson dalam Lucy (2014). Begitu pula dengan salah satu masterpiece dia, Leon: The Professional (1994) yang menjadi bukti kecerdasan akting Natalie Portman cilik. Kini, pria berdarah Perancis itu kembali dengan film terbarunya, Anna

Film Anna dibuka dengan penangkapan sembilan agen rahasia Amerika, CIA, yang tengah melakukan pekerjaannya di Rusia sekitar era 1980-an. Sembilan agen tersebut dihabisi nyawanya di bawah perintah pimpinan badan intelijen Rusia, KGB, yakni Vassiliev (Eric Godon).

Bertahun-tahun setelah tragedi tersebut, Anna Poliatova (Sasha Luss) lahir sebagai agen KGB setelah melalui proses rekrutmen yang panjang dan sulit dari Olga (Hellen Mirren). Menyamar sebagai penjual sayur dan buah di Rusia, Anna akhirnya ditemukan dan diajak bergabung oleh agensi model terkenal di Perancis.

Kehidupan glamor model membawanya bertemu dengan pebisnis dari Rusia, Oleg Filenkov (Andrew Howard). Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Anna berhasil menjalin hubungan dengan pria tersebut. Oleg merupakan satu di antara target yang harus dihabisi oleh Anna. Belakangan, pembunuhan terhadap Oleg ini mendapat penyelidikan khusus dari agen CIA, Leonard Miller (Cillian Murphy).

Baca Juga: Museum Mata-mata Dunia Diperluas Jelang Musim Liburan

Anna sendiri dikontrak oleh KGB untuk bekerja selama lima tahun. Setelah itu, ia dijanjikan mendapatkan kebebasan dan perlindungan. Anna merasa terjebak dan enggan untuk melanjutkan pekerjaannya. Lantas, Anna pun melakukan hal yang berisiko tinggi, bahkan mengancam keselamatan hidupnya.

Premis mata-mata cantik Rusia sudah kerap ditampilkan oleh Hollywood. Film yang paling baru adalah Red Sparrow (2018) yang dibintangi oleh Jennifer Lawrence. Plotnya pun nyaris sama dengan Anna

Bagaimana gadis biasa dengan sejumlah alasan emosional, masuk insitusi pelatihan mata-mata, dan dididik keras oleh seorang wanita senior. Saat lulus, sang gadis tak hanya cantik tapi juga mematikan dengan segala kemampuan persenjataannya, lantas menyamar dalam profesi elit, dan sukses mempesona para korban dan aparat yang hendak menangkap dia. Setelah karir spionase cemerlang, sang gadis menyadari sisi manusiawi dia, lantas hendak keluar agar bisa bebas melakukan banyak hal. 

Baca Juga: Mobil James Bond Siap Dilelang

Satu hal yang berbeda dari film ini adalah alurnya yang maju dan mundur. Penonton diajak untuk menyusun kronologis sendiri dan memahami kunci peristiwanya. Namun, perpindahan waktu tersebut sangat banyak dengan jarak waktu yang cukup pendek, sehingga cukup mengganggu.

Dari segi teknis, gambar yang diambil cukup baik dan properti dalam film berhasil menggambarkan kondisi Rusia dan Perancis era 1980-1990. Koreografi yang dipakai pemain cukup baik, namun eksekusi pembunuhan rata-rata dilakukan dengan senjata api. Padahal, sebagai agen rahasia ada banyak jalan untuk mematikan musuh.

Dalam film ini, Sasha Luss beradu akting dengan aktor dan aktris kawakan, di antaranya Hellen Miller yang pernah bermain di film Eye in the Sky dan The Queen; Luke Evans yang sebelumya bermain di Dracula Untold dan Beauty and The Beast; serta Cillians Murphy yang pernah berperan di Batman Begins dan Inception

Film Anna bakal tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada hari ini, Sabtu, 22 Juni 2019.

4609