Home Ekonomi Laut Selatan Berangsur Normal, Nelayan Mulai Panen Ikan

Laut Selatan Berangsur Normal, Nelayan Mulai Panen Ikan

Cilacap, Gatra.com – Nelayan di pesisir selatan Jawa Tengah, terutama di Cilacap, Jawa Tengah, mulai memasuki musim panen ikan seturut normalnya angin timur. Angin timur yang tak terlampau kencang berimbas langsung kepada menurunnya ketinggian gelombang.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Sarjono, mengatakan, dari sekitar 15 ribu nelayan Cilacap  60 persen di antaranya sudah turun melaut. Sebagian besar adalah nelayan perahu kecil. Lainnya adalah nelayan dengan perahu menengah dan besar.

“Kalau kapal di bawah tujuh groos ton sudah 75 persennya sudah melaut. Kalau yang kapal di atas 10 GT dan di ats 30 GT sudah sekitar 50 persennya,” katanya kepada Gatra.com, Senin (24/6).

Dia menjelaskan, beberapa hari terakhir tangkapan ikan nelayan sudah mulai membaik. Nelayan perahu menengah dan besar, misalnya, sudah mulai menangkap ikan cakalang, tongkol, baby tuna dan cumi. Nelayan jenis ini melaut dengan jarak tempuh cukup jauh,  di atas 50 mil. “Kalau kapal besar di atas 30 GT bisa dua minggu di laut. Itu jarak tempuhnya ya ratusan mil laut,” ujarnya.

Dalam sehari, kata dia, perahu berukuran 20 GT bisa menangkap ikan tongkol dan cakalang  100-200 kilogram. Di samping itu, nelayan perahu ukuran menengah juga menangkap ikan jenis lain seperti layur.

“Ikan jahan dan layur sudah mulai muncul. Tangkapan nelayan perahu kecil pun sudah mulai membaik,” ujarnya.

Sarjono memperkirakan, hasil tangkapan akan lebih banyak saat kondisi perairan selatan sudah semakin kondusif. Saat itu, tangkapan ikan nelayan bakal begitu melimpah. Tetapi, dampak buruknya adalah harga ikan cenderung turun.

Menurut Sarjono, musim panen ikan bisanya berlangsung  tiga hingga empat bulan. Musim angin timuran baru berakhir pada awal musim penghujan, bersamaan dengan peralihan musim dari angin timuran ke baratan.

1119