Home Gaya Hidup Besok, Malam Dana untuk Pengobatan Sang Maestro Melayu Jambi

Besok, Malam Dana untuk Pengobatan Sang Maestro Melayu Jambi

Jambi, Gatra.com - Kisah seniman asal Muaro Jambi, Pak Saidin, yang berjuang melawan penyakit tumornya telah mengetuk rasa kemanusiaan. Demi panggilan itu, sejumlah jurnalis dan seniman akan menggelar Malam Penggalangan Dana bertajuk “Bantu Pak Saidin”.

Malam Penggalangan Dana akan digelar di Taman Budaya Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Selasa (25/6) pukul 18.30 WIB. Acara diisi dengan musikalisasi puisi Teater Kerlip dan Teater Alif, happening art Ida Bagus Putra, serta musik tradisi Zikir Beredah dan Tari Topeng persembahan grup seniman Muaro Jambi.

Untuk menggalang donasi, akan diadakan lelang lukisan seperti lukisan seniman Djafar Rasuh, Sumardi, dan Fauzi Zubir, serta foto karya Sakti Alam Watir dan sejumlah kartunis. Puncaknya akan dilelang biola tradisional buatan tangan Pak Saidin.

“Rasa kemanusiaan kita merasa terpanggil untuk menggalang dana buat Pak Saidin,” kata Sakti Alam Watir, salah satu inisiator acara kepada Gatra.com, Senin (24/6).

Baca Juga: Seniman dan Wartawan Jambi Galang Dana Buat Sang Maestro

Malam Penggalangan Dana itu diinisiasi tujuh jurnalis dan seniman, yakni Sakti Alam Watir, Irma Tambunan (wartawan Kompas), Nining Antero (Ketua Forum Jurnalis Perempuan), Hery Rawas (Sekretaris PWI dan Jambidaily), Jogi Sirait (Kepala Biro Jambi GATRA Media Grup), Putra Agung (Pemred Sitimang.com, dan Didin Sirojudin (Kepala Taman Budaya Jambi).

Menurut Nining, sejak beberapa hari lalu, Irma Tambunan telah membuka dompet kemanusiaan buat pak Saidin di kitabisa.com. “Syukurnya sampai hari ini telah terkumpul Rp60 juta lebih. Kita berharap terus menggalang dana,” kata Nining Antero.

“Kita berusaha mengetuk hati banyak orang untuk membantu pengobatan Saidin,” tambah Agung.

Irma menjelaskan, Saidin merupakan generasi ketiga penerus Teater Komedi Melayu Dul Muluk, kesenian Zikir Beredah, ataupun Lukah Gilo dari Desa Lubuk Raman, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Darah kesenian mengalir dari kakek dan ayahnya. Kakeknya adalah pelakon Dul Muluk, sementara ayahnya penabuh rebana siam dan gendang.

Sejak kecil Saidin tumbuh dengan kesenian khas Muaro Jambi itu. Ia mahir sebagai pelakon dalam teater Dul Muluk. Ia juga piawai sebagai pelakon Zikir Beredah dan Lukah Gilo. Zikir Beredah adalah semacam pertunjukan musik selawat yang melibatkan belasan penabuh rebana siam dan gong.

Pada era 1980-an, ia tampil dari panggung ke panggung hampir setiap pekan di acara hajatan atau syukuran. Namun, memasuki era 1990-an, eksistensi kesenian tradisi itu mulai tergerus kehadiran aneka hiburan modern.

Baca Juga: Bupati Muaro Jambi Bantu Pengobatan Seniman Melayu Jambi

Saidin dan seniman lainnya baru menyadari ancaman besar itu pada tahun 2000. Ia dan kawan-kawannya pun berusaha membangkitkan kembali kesenian tradisi yang mulai redup itu.

Di tengah semangatnya untuk terus merawat teater Dul Muluk, Zikir Beredah, dan Lukah Gilo, Saidin didera penyakit tumor colli yang tumbuh di lehernya. Tumor yang enam bulan lalu baru sebesar kelereng terus membesar hingga melebih ukuran bola tenis. Penyakit itu membuat tubuhnya kurus dan merapuhkan otot serta persendiannya.

Menurut dokter yang memeriksa di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jambi, Saidin harus segera dioperasi dan dikemoterapi. Namun, operasi hanya dapat dilakukan di Palembang. Rangkaian pengobatan inilah yang mengganggu pikirannya.

Hery dan Jogi berharap lebih banyak lagi dukungan diberikan untuk membantu pengobatan Pak Saidin.

“Kami mengharapkan kehadiran rekan-rekan media untuk hadir meliput acara Malam Penggalangan Dana “Bantu Pak Saidin”,” kata Hery Rawas.

699