Home Olahraga Bintang Rugby Dapat Donasi terkait Pemecatannya

Bintang Rugby Dapat Donasi terkait Pemecatannya

New York, Gatra.com - Kampanye penggalangan dana kedua selama 24 jam untuk pemain bintang Rugby Australia, Israel Folau, berhasil mengumpulkan jumlah donasi lebih banyak daripada kampanye sebelumnya yang ditutup Senin kemarin (24/6).

Federasi Rugby Australia (RA) memecat Folau pada bulan Mei kemarin setelah ujaran bernada homophobia yang dilakukannya. Sejak pemecatan itu, Folau mendapatkan donasi secara kontroversial untuk melawan kebijakan RA yang dianggap ilegal.

Lembaga pengumpul dana, GoFundMe menutup kampanye pertamanya untuk Folau, namun lembaga konservatif grup Kristen di Australia telah melakukan kampanye baru. Folau merupakan Kristiani yang merasa pemutusan kontraknya adalah bentuk dari deskriminasi agama.

Kasus Poau membuat perdebatan panas di publik Australia. RA beranggapan bahwa mantan pemain Wallaby tersebut melanggar etika dalam bersikap, terutama dengan penggunaan media sosial yang merendahkan pihak lain dengan mengunggah kampanye anti-gay.

Pada Selasa (25/6) waktu setempat, lembaga penggalang dana Australian Christian Lobby (ACL) telah mengumpulkan lebih dari A$760.000 atau setara Rp7,4 miliar dalam kampanye tersebut.

“Kami akan memastikan suara dari publik Australia untuk didengar, dan Israel Folau dapat mengetahui bahwa dia tidak sendirian,” ujar Direktur Utama ACL, Martyn Iles dikutip dari BBC.

Pemain bintang yang berposisi sebagai full-back tersebut, sebelumnya juga terus mengkampanyekan anti-gay di sosial medianya dan mendapatkan perhatian lebih luas. Pada awal bulan ini, Folau mengajukan kasus pemecatannya kepada pengadilan hubungan kerja nasional Australia Fair Work Commission, terhadap Rugby Australia dan Rugby South Wales.

“Setiap warga negara Australia berhak untuk menjalankan praktik keagamaannya tanpa rasa takut dan deskriminasi pada ruang kerja publik,” ujar Folau dalam sebuah video minggu lalu.

Sementara itu, pejabat Eksekutif RA, Raelene Castle, tetap konsisten dengan mempertahankan kebijakan RA yaitu: mengikuti nilai-nilai RA dan juga kualitas inklusi, semangat, integritas, disiplin, rasa hormat, dan kerja tim.

226