Home Ekonomi Petani Kentang Terdampak Embun Es Diupayakan Dapat Bantuan

Petani Kentang Terdampak Embun Es Diupayakan Dapat Bantuan

Banjarnegara, Gatra.com – Dinas Pertanian Banjarnegara, Jawa Tengah berupaya agar petani kentang yang mengalami gagal panen akibat embun es mendapat bantuan pemerintah.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Pawit Setiono mengatakan, untuk mendapat bantuan pemerintah, embun es ini perlu diputuskan sebagai bencana alam. Dana tersebut berasal dari kementerian pertanian sebagai dana penanggulangan bencana alam.

“Kalau dari APBD sendiri kita belum menganggarkan. Tapi nanti bisa diusulkan ke pusat,” katanya, Selasa (25/6).

Pawit mengungkapkan, petugas lapangan sejauh ini sudah melaporkan sekitar 15 hektare tanaman kentang yang terdampak. 15 hektare tanaman kentang yang terdampak itu berada di Desa Dieng Kulon dan Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

“Sementara ini baru dua desa. Itu memang langganan. Mudah-mudahan di kawasan yang lain tidak terdampak,” ujarnya.

Sebab, laporan yang diperolehnya, embun es juga berdampak di wilayah Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo, yakni Kecamatan Kejajar. Akan tetapi, lantaran berada di luar wilayah kabupaten, lahan tersebut tak ikut dilaporkan.

Dia mengemukakan, dari luasan 15 hektare tersebut, tak semua tanaman rusak. Ada pula sebagian yang diperkirakan masih bisa pulih, meski sudah tidak bisa berproduksi maksimal.

Menurut dia, embun es sangat berdampak parah ke tanaman kentang berusia muda, antara 0-60 hari. Adapun tanaman yang lebih tua relatif resisten. Bahkan, jika umur tanaman sudah mencapai 80-an hari, petani tak jarang memanennya meski usianya belum optimal.

Pawit mengungkapkan, embun es yang muncul pada Mei dan Juni ini di luar kebiasaan. Lazimnya embun es muncul pada Juli-Agustus. Namun, tahun ini embun es lebih cepat muncul dari biasanya. Kata dia, petugas dinas pertanian masih memantau kemunculan embun es yang diperkirakan masih terjadi selama Juli hingga September.

“Mudah-mudahan embun esnya tidak tebal. Selama ada angin, bisanya embun es tidak tebal,” katanya.

236