Bandung, Gatra - Destinasi wisata Pangandaran akan menjadi percontohan penanganan sampah yang inovatif di sektor pariwisata. Untuk merealisasikan hal tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menggandeng komunitas.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik, mengatakan pihaknya akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai upaya penanganan sampah di sektor kepariwisataan tersebut pada Kamis besok (27/6).

"Pengelolaan sampah di tempat destinasi wisata kita akan melakukan di pantai Pangandaran menjadi model. Mungkin di hari Kamis ini kita akan lakukan FGD dengan beberapa komunitas," ujar Dedi, di Kota Bandung, Selasa (25/6).

Dedi mengatakan setiap wisatawan yang menyambangi kawasan Pangandaran nantinya bakal diberikan kantong. Bilamana hendak meninggalkan lokasi atau waktu rekreasinya telah usai, para wistawan ini harus mengembalikan kantong tersebut yang telah terisi oleh sampah.

"Nah kantong sampah ini, nanti selama dia stay di Pangandaran ini 1-2 hari kembalinya itu ditimbang, terutama yang sampah sampah plastik," jelasnya.

Setelah diketahui berat sampah dalam isi kantong tersebut, maka akan ada hadiah berupa voucher diskon yang dapat digunakan untuk menginap. Dedi berharap upaya penanganan sampah yang digagas oleh Gubenur Jabar, Ridwan Kamil ini dapat diaplikasikan dengan optimal.

"Kita akan terapkan nanti di Pangandaran, kemudian juga pada sejumlah destinasi (wisata) di Jabar lainnya," katanya.

Dia menilai kunjungan wisata akan meningkat jika setiap destinasi tujuan para wisatawan terbebas dari sampah. Apalagi, pihaknya menargetkan 48 juta wisatawan Nusantara (wisnus) dan 1,8 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. Sedangkan untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di angka Rp43,5 triliun, meningkat secara bertahap hingga 2023.

"Karena kita banyak unggulan unggulan destinasi yang memang intinya di dalam pariwisata ini kan ukurannya adalah kebersihan," katanya.