Home Gaya Hidup Mau Moncer Bangun Bisnis Kedai Kopi, Ini Kuncinya!

Mau Moncer Bangun Bisnis Kedai Kopi, Ini Kuncinya!

Jakarta, Gatra.com - Direktur Pigeonhole Coffee, Rifqi Rianputra, pengelola salah satu coffee shop ternama di Bintaro ini, membeberkan cara agar bisnis kedai kopinya dapat bertahan di Indonesia. Salah satu resep paling jitu adalah membangun kedai kopi itu harus memiliki ciri khas.

"Yang utama adalah ciri khas. Boleh saja setiap tahunnya coffee shop di Indonesia terus bertambah. Tapi, selama kopi kita punya ciri khas, dia nggak akan pernah hilang. Akan selalu dicari," kata Rifqi, saat ditemui di kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), Jakarta, Selasa (25/6).

Ciri khas itu, kata dia, dapat berasal dari tempat, rasa kopi, atau yang lebih sering digunakan adalah jenis kopi yang dijual oleh masing-masing coffee shop. Jenis kopi pun ada bermacam-macam. Contohnya, seperti kopi yang ditawarkan Rifqi kepada para pelanggannya: kopi arabika dengan tipe light (lebih asam/tingkat keasamannya tinggi). Atau ada pula coffee shop lain yang menjajakan kopi arabika dengan tipe dark (lebih pahit).

Lebih lanjut, Rifqi menyebutkan bahwa persaingan bisnis antara pemilik coffee shop saat ini tidak sama lagi dengan sebelumnya. Saat ini, antara satu kedai kopi dengan kedai kopi lainnya lebih mengutamakan persaingan dalam hal pelayanan dan rasa.

Tidak hanya itu, para pemilik kedai kopi pun justru saling bertukar pikiran, agar bisnis kedai kopi mereka dapat menjadi lebih maju. "Saat ini, bahkan owner-owner cooffee shop itu justru sering kumpul bareng, main bareng. Bahkan ada juga yang bikin komunitas. Kita adakan event, biar pelanggan kita bisa mencicipi kopi-kopi milik coffee shop lainnya juga. Sudah tidak zaman lagi musuh-musuhan," tambahnya.

Selain ciri khas, ada pula resep lainnya, yaitu keahlian dalam pengolahan data. Data tersebut meliputi berbagai hal, seperti data pengeluaran untuk belanja per hari, stok atau cadangan bahan-bahan dasar dan tambahan, bahkan sampai menu kesukaan para pelanggan.

"Kita main di data. Jadi, kalau data, kita benar-benar perhatikan itu. Untuk satu hari, belanja habis berapa, stok kopi di dapur tinggal berapa, menu favorit para pelanggan apa saja. Yang gitu-gitu kita harus paham betul," ujar pria yang lulus dari program studi Sosiologi di salah satu universitas ternama di Indonesia itu.

Menurut Rifqi, data ini kenapa perlu diperhatikan, agar menjaga supaya tidak ada kecurangan yang dapat dilakukan oleh stafnya sewaktu-waktu.

2578