Makassar, Gatra.com – Kabupaten Luwu Utara terus berkembang. Seiring dengan itu, masalah perkotaan juga mulai menjangkiti kabupaten ini. Salah satunya, kemacetan pada titik tertentu. Di antaranya Pasar Sabbang, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara.

Setiap hari pasar, yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu, kemacetan tak bisa dihindari. Dinas Perhubungan sebagai leading sector tentu tidak ingin tinggal diam. Biang kemacetan pun siap ditertibkan.

Sebagai langkah awal, pada Selasa (25/6) Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Luwu Utara, Abdul Hakim, bersama jajarannya melakukan pemantauan lokasi. Termasuk memantau kondisi objek retribusi perparkiran di Pasar Sabbang yang selama ini ditengarai sebagai biang kemacetan.

Betapa tidak, jalan yang melingkari pasar Sabbang memiliki lebar tiga meter. Selama ini, jalan tersebut juga cenderung diambil sebagai tempat parkir, sehingga arus kendaraan terganggu.

“Hasil pantauan, kemacetan terjadi karena kendaraan dibolehkan dua jalur berlawanan arah. Nah, atas saran pemerhati pasar yang difasilitasi DP2KUKM, maka ke depan jalur ini hanya satu arah saja,” ungkap Hakim.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya sudah berencana memasang rambu-rambu lalu lintas di area tersebut. Selain itu, parkiran kendaraan roda dua dan empat akan lebih ditertibkan. 
Mantan Staf Ahli Bupati ini menegaskan, tidak boleh lagi ada aktivitas jual beli di pelataran pasar.

“Pelataran pasar ini untuk parkiran saja, tidak boleh lagi ada aktivitas jual beli di atasnya, sehingga kendaraan roda dua dan empat yang menjadi obyek retribusi parkir tidak lagi parkir di bahu jalan poros Trans Sulawesi,” tegas Hakim.

“Kita juga akan undang seluruh pihak terkait, seperti DP2KUKM, Satpol PP, Camat Sabbang, Forkopimcam, dan Pemerhati Pasar untuk menyamakan persepsi dalam sebuah Forum Group Discussion pada 28 Juni mendatang,” imbuhnya. 

Baharuddin