Home Kesehatan Kekeringan di Gunungkidul, Warga Antre Air di Pipa Bocor

Kekeringan di Gunungkidul, Warga Antre Air di Pipa Bocor

Gunungkidul, Gatra.com - Warga di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus berjuang mendapatkan air karena daerahnya kekeringan. Bukan hanya mengambil dari telaga yang airnya sudah tak jernih lagi, warga juga memanfaatkan pipa saluran air bersih yang bocor. 
 
Sarno (70), warga Dusun Ploso, Desa Tileng, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul, mengambil air dari pipa bocor di tepi jalan kabupaten Desa Tileng. Ia mencangking dua jeriken, masing-masing menampung sekitar 20 liter air.
 
Ia bersyukur ada saluran pipa air bersih yang bocor.  "Baru musim kemarau ini, tahun kemarin belum bocor. Ya Alhamdulillah bisa mendapat air bersih. Gratis," kata Sarno, kepada Gatra.com, Rabu (26/6). 
 
 
Setiap hari ia mendatangi pipa bocor PDAM itu dengan membawa dua jeriken. "Ini bisa untuk memasak di rumah. Kalau untuk kebutuhan sapi, ambil air dari telaga," ujarnya. 
 
Pipa bocor itu terus mengeluarkan air. Warga Desa Tileng pun memanfaatkannnya. "Antreannya banyak," kata Sarno sambil menunjukkan belasan jeriken para tetangganya. 
 
Kecamatan Girisubo salah satu daerah di Gunungkidul yang langganan kekurangan air bersih saat musim kemarau. Warga Desa Nglindur di kecamatan itu pun memanfaatkan air di telaga untuk minum ternak dan mencuci pakaian, meski airnya berwarna hijau. 
 
Wasono (70), warga Dusun Wuni, Desa Nglindur, mengatakan dua kali sehari ia mengambil air di telaga itu dengan mencangking dua ember. "Sekali ambil dapat 40 liter," ucapnya.
 
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edi Basuki menambahkan, saat ini baru lima kecamatan yang secara tertulis meminta bantuan air bersih. Namun ada sepuluh kecamatan lagi yang meminta bantuan secara lisan. 
 
Edi juga mengungkapkan BPBD tengah merekapitulasi data kekeringan tahun ini. Menurutnya, kekeringan berpotensi dirasakan oleh 104.166 jiwa di 14 kecamatan. 
 
Empat belas kecamatan itu antara lain Girisubo, Paliyan, Purwosari, Rongkop, Tepus, Ngawen, Ponjong, Semin, dan Patuk. Selain itu, ada Semanu, Panggang, Gedangsari, Tanjungsari, dan Purwosari. Adapun Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan.
 
Tiga kecamatan lain tidak tergolong berpotensi kekeringan. Satu kecamatan lagi belum terdata. "Ini data terbaru, Saptosari belum kirim data," pungkasnya.
254