Home Ekonomi Ini Enam Kebijakan Stabilitas Ekonomi Indonesia

Ini Enam Kebijakan Stabilitas Ekonomi Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, demi menjaga stablitas ekonomi Indonesia maka diperlukan suatu kebijakan yang disebut makroprudensial. Kebijakan ini memiliki enam instrumen.”

”Keenam kebijakan bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi yang seimbang dan berkualitas, serta meningatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan,” kata Juda di CGV, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (26/6)

Juda menyebut kebijakan tersebut, antara lain, pertama, Counntercyclical Capital Buffer (CCB), yaitu memupuk ketahanan modal pada saat eknomi sedang boom dan memanfaatkan cadangan modal pada saat ekonmi sedang turun. 

“Kedua, kebijakan Loan to Value (LTV), yaitu mengelolah fungsi intermediasi dan mengandalkan resiko kredit,” katanya.

Ketiga, lanjut Juda, Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM), yaitu meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas perbankan. Keempat, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), yaitu mendorong intermediasi perbankan yang seimbang dan berkualitas bagi bank umum konvensional dan syariah, serta pendalaman pasar keuangan.

Kelima, kata Juda, rasio Kredit UMKM, yaitu akses keuangan dan pembiayaan UMKM. Selain itu, keenam, Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek (PLJP)/ PLJP Syariah, yaitu pinjaman dari BI kepada bank umum untuk mengatasi kesulitan likuiditas jangka pendek.

1686