Home Politik Warga di Pedalaman Kalbar Minta Pemerataan Infrastruktur

Warga di Pedalaman Kalbar Minta Pemerataan Infrastruktur

Kapuas Hulu, Gatra.com – Sejumlah warga di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat meminta pemerintah memperhatikan kondisi infrastruktur jalan fasilitas umum lainnya hingga ke pelosok. 

Adrianus Rawing (67) Temenggung Iban Kecamatan Empanang, yang juga merupakan tetua adat di sana mengungkapkan banyak masyarakatnya mengaku belum merasakan infrastruktur yang ada sebagaimana yang ada di wilayah-wilayah perkotaan. 

“Kami tidak ingin di anak tirikan, padahal saat konfrontasi PGRS/Paraku kami ikut membantu negara, saat ada pemilihan umum kami tidak pernah absen,” katanya saat ditemui di Desa Nanga Kantuk, Kecamatan Empanang, beberapa waktu lalu.

Adrianus merasa wilayahnya yang berdekatan dengan neara Malaysia, namun pembangunan serta penyediaan fasilitas di kedua negara sungguh berbeda. Dia pun mengharapkan negara dapat hadir untuk masyarakat terutama penyediaan jalan dan air bersih.

Untuk akses jalan raya diakui Adrianus mulai dari Kecamatan Badau hingga Kecamatan Empanang tidak pernah lagi diperbaiki. Bahkan untuk di ibu kota kecamatan yaitu Desa Nanga Kantuk, jalan sepanjang empat kilometer malah dibangun oleh perusahaan sawit setahun lalu.

“Dulu saat mau masuk perusahaan sawit, mereka bujuk warga dengan janjikan penyedian jalan dan air bersih. Infrastruktur jalan baru tahun lalu, sedangkan air bersih sampai sekarang belum terealisasi,” ujarnya.

Padahal menurut Adrianus, sebelum perusahaan sawit masuk, air bersih dengan mudah didapatkan masyarakat ibu kota kecamatan yang terdiri dari 200 kepala keluarga itu, melalui pemanfaatakan anak sungai terdekat. 

Namun semenjak ada perkebunan sawit, air bersih susah didapat karena Sungai Empanang sudah tercemar, berubah menjadi keruh.

“Warga hanya bisa manfaatkan sumur, karena Sungai Empanang keruh belum lagi limbah sawit,” ucapnya.

Adrianus pun meminta pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk memperhatikan kondisi masyarakat yang masih berada di pelosok desa.

710

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR