Home Internasional Migran di Perbatasan AS-Meksiko dalam Kondisi Darurat

Migran di Perbatasan AS-Meksiko dalam Kondisi Darurat

Washington, D.C, Gatra.com- Seluruh pihak dari perusahaan swasta, anggota parlemen dan kandidat presiden berpendapat, migran di perbatasan AS-Meksiko dalam kondisi darurat. Kongres dan Gedung Putih berupaya menyelesaikan persoalan.

Senat yang mayoritas dari Partai Republik, menyumbangkan dana sebesar US$4,6 miliar. Sedangkan Partai Demokrat mewakili Gedung Putih, memantau kesehatan dan gizi migran dalam tahanan. Seperti diketahui, mereka kekurangan pasokan seperti sabun dan popok.

Saat ini, keduanya mencoba berkompromi dengan Presiden AS Donald Trump. Ini karena ia sangat tegas terhadap persoalan imigrasi. Terjadi perdebatan antara Trump dengan stafnya mengenai anggaran. Dana sangat minim, padahal kebutuhan bersifat mendesak.

Trump berujar, Undang-Undang Suaka AS membuat mereka takut kembali ke negara asalnya untuk mencari perlindungan, melalui proses pengadilan AS. Namun, sejauh ini, Presiden AS gagal mendorong segala perubahan di kongres.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (27/6), 300 anak ditahan di daerah kumuh, Clint, Texas. Ada 178 anak tinggal disana selama 72 jam. Selain itu, sebelumnya muncul foto, seorang migran dan putrinya tenggelam di Rio Grande.

Pemerhati inmigrasi telah lama mengeluh tentang kondisi yang tidak memadai di perbatasan. Memicu beberapa perusahaan dan karyawan mengambil tindakan. Pada Rabu (26/6), ratusan karyawan Wayfair Inc berunjuk rasa di Boston.

Bank of America Corp juga tidak lagi membiayai petugas penjara dan pusat penahanan sebagai bentuk protes atas kebijakan imigrasi Pemerintahan Trump.

Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, Elizabeth Warren dan Amy Klobuchar, menemui ribuan anak migran. Kandidat lainnya, Senator Kamala Harris, Senator Bernie Sanders dan Walikota Pete Buttigieg mengatakan, mereka akan melakukan pemantauan di pusat pada akhir pekan ini.

83