Home Politik Teroris Diduga Masuk Jakarta, Polri Terus Pantau

Teroris Diduga Masuk Jakarta, Polri Terus Pantau

Jakarta, Gatra.com - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo berkata, saat ini polisi masih mendalami pernyataan yang dibuat oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko. Pasalnya, ia berkata bahwa terdapat 30 teroris akan masuk ke Jakarta untuk melaksanakan aksinya di dalam pengumuman Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Jajaran Polda dan tim khusus pun telah ditugaskan untuk melakukan pemantauan terkait kelompok tersebut.

"Untuk perkembangan terbaru masih dipantau. Artinya bahwa dari Densus 88, kemudian Satgas Antiteror dan radikalisme yang ada di Polda Metro Jaya, Polda-Polda seperti Jabar, Banten, Jawa, serta di Lampung sudah melakukan monitoring," kata Dedi di Kantor Divisi Humas Polri, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (26/6).

Baca Juga: Waspada, Moeldoko Sebut Kelompok Teroris Beraksi Besok

Jaringan terorisme tersebut pun telah dilakukan pemetaan terkait lokasi di mana mereka biasanya melakukan aksi. Maka dari itu, pihak kepolisian nantinya akan melakukan tindakan preemptive strike (bertindak terlebih dahulu).

"Baik jaringan JAD sebagai bentuk jaringan organisasi teroris yang terstruktur maupun jaringan-jaringan yang sifatnya simpatisan seperti kejadian di Solo itu adalah orang-orang yang secara individu berafiliasi atau membai'atkan diri sebagai lone wolf. Itu terus kita monitor, langkah-langkah seperti itu kita antisipasi secara maksimal," tutur dia.

Nantinya, jika pemetaan dari tim Detasemen Khusus (Densus) 88 berhasil melacak apa yang dimaksud Moeldoko, maka pihak kepolisian akan melakukan penangkapan langsung di lokasi tersebut.

Baca Juga: Ada Teroris Saat Putusan MK, Menhan: Kalau Ada Selesaikan Saja!

"Iya itu udah punya cara Densus 88. Minimal ya kalau terindikasi dia membawa benda mencurigakan, maka langkah utama adalah sterilisasi dulu biar tidak jatuh korban. Baik masyarakat maupun petugas. Setelah itu baru dilakukan preempetive strike," tambahnya.

Seperti diketahui, Moeldoko menyatakan bahwa ada jaringan teroris yang berusaha menyusup dalam aksi massa. Dia menyebutkan bahwa dirinya telah mengetahui dan memetakan jaringan tersebut.

"Ada dari jaringan teroris juga ikut main. Sudah saya petakan. Ada kelompok teroris yang sudah menyiapkan diri, ada kurang lebih 30 orang, sudah masuk ke Jakarta. Kita sudah lihat itu, sudah kenali mereka," kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (26/6).

401