Home Ekonomi Tantangan Perseroan Hadapi Impor Baja dan Tekanan Dollar AS

Tantangan Perseroan Hadapi Impor Baja dan Tekanan Dollar AS

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Tira Austenite Tbk, Selo Winardi mengatakan, Tira Austenite terus berupaya memperbaiki  sistem manajemen melalui pendekatan hubungan dengan berbagai prinsipal dan kustomer, melalui perubahan pola bisnis pada barang jadi.

"Kita jual barang yang sudah setengah jadi. Kita berkolaborasi dengan beberapa workshop dan ada juga dikerjakan sendiri," kata Winardi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan paparan publik di kantor  PT Tira Austenite Tbk, kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (27/6). 

Winardi mengungkapkan ketatnya tingkat persaingan di sektor perdagangan, serta masuknya alternatif baja dari China dan india menyebabkan hari lebih murah, serta tingginya nilai kurs rupiah yang mencapai Rp14.000 per dolar AS, merupakan  tantangan yang harus dihadapi pihak perseroan.

“Mengantisipasi perkembangan ekonomi dunia, maka Perseroan telah mengakuisisi 20% saham PT Batam Citra International yang berlokasi di Batam. Perseroan berencana mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan peluang bisnis di Batam sehubungan dengan perubahan pola perdagangan global,” kata Winardi.

Winardi juga menjelaskan bahwa salah satu anak usahanya yakni PT GLS, saat ini menjalin kerjasama dengan principal dari Jerman melalui pengadaan berupa (Syntelix AG), untuk pemasaran produk Metal Implant for Bone (implan untuk tulang) ke pasar kedokteran atau dunia kesehatan yang ada di Indonesia.

“Kami saat ini sudah memperoleh perijinan dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kesehatan sehingga akan segera dimulai tahapan komersialisasi untuk penjualan produk Syntellix di pasar Indonesia,” katanya.

Dalam pemaparannya kinerja perseroan, Winardi mengungkapkan PT Alpha Austenite sebagai anak usaha PT Tira Austenite, Tbk telah melakukan proses Joint Venture dengan PT Stahlindon Engineering untuk membuat Exotic Alloy Manufacturing Company di Cileungsi, Bogor dengan nama PT Tira Stahlindo Indonesia (TSI)

“Komposisi saham yakni 60% PT Alpha, Austenite dan 40% PT Stahlindo, Engineering,” katanya.

Menyikapi itu, Winadi berharap pemerintah dapat konsisten membuat dan menerapkan peraturan yang ada. 

Pada tanggal 27 Juli 1993 PT Tira Austenite menjadi perusahaan publik yang sahamnya terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Pemegang saham utama dari PT Tira Austenite, Tbk sampai dengan akhir tahun 2018 adalah PT Widjajatunggal Sejahtera, dan PT Martensite Unggul. PT Tira Austenite, Tbk saat ini memiliki dua Strategic Business Unit (SBU) yaitu : Special Steel Division dan Industrial Gases Division, dan Manufacturing Division yang membawahkan 6 anak usaha (PT AA, PT TSI, PT TSM, PT GLS, PT HWTI dan PT TAS).

430

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR