Paris, Gatra.com - Prancis mencatat rekor suhu udara tertinggi pada gelombang panas yang melanda Eropa sepanjang pekan ini. Rekor temperatur panas saat ini adalah 44.1 derajat Celcius (C) atau 111.4 derajat Fahrenheit (F) diukur selama gelombang panas pada tahun 2003 yang menewaskan ribuan orang.

Dilansir dari BBC, pada hari ini Jumat, (28/6) Prancis bagian Selatan, wilayah Gard, Vaucluse, Herault, dan Bouches-du-Rhone diduga mencapai suhu antara 42C dan 45C.

Menanggapi hal tersebut, layanan cuaca nasional Prancis telah mengeluarkan peringatan 'siaga merah' yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk empat wilayah di selatan tersebut. Sebagian besar negara bagian tetap diposisi siaga oranye, level tertinggi kedua.

Benua Eropa saat ini sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Jerman, Prancis, Polandia dan Republik Ceko semuanya telah mencatat suhu tertinggi bulan Juni, dan di Spanyol petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran hutan Catalonia yang terburuk dalam 20 tahun terakhir.

Ahli meteorologi mengatakan udara panas yang berasal dari Afrika Utara dianggap turut bertanggung jawab atas cuaca panas yang melanda Eropa, yang disebabkan oleh tekanan udara tinggi Eropa tengah dan badai yang melanda Atlantik.

Menteri Kesehatan Prancis Agnès Buzyn turut prihatin dengan peningkatan panggilan nomor layanan darurat sebagai akibat dari gelombang panas. Dia menghimbau masyarakat untuk menghindari "perilaku berisiko" seperti meninggalkan anak-anak di mobil atau jogging di luar di tengah hari.

Peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas terjadi secara alami, para ahli mengatakan ini akan terjadi lebih sering karena perubahan iklim.

Catatan penelitian menunjukkan bahwa suhu rata-rata permukaan bumi telah meningkat sekitar satu derajat sejak era Industrialisasi. Para ilmuwan khawatir bahwa pemanasan cepat yang terkait dengan penggunaan bahan bakar fosil memiliki implikasi serius bagi stabilitas iklim planet ini.