Home Ekonomi Revitalisasi Pabrik Gula, PTPN X Upayakan Hilirisasi

Revitalisasi Pabrik Gula, PTPN X Upayakan Hilirisasi

Jakarta, Gatra.com – Melalui program revitalisasi gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berupaya meningkatkan kapasitas dan hilirisasi produksi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PTPN X, Dwi Satrio Annurogo dalam “Dialog Industri Gula Nasional Setelah Revitalisasi” di Gedung Tempo, Jakarta, Jumat (28/6).

“Industri-industri yang maju tak hanya fokus industri gula, tapi mengajukan integrated sugarcane based industry seperti Brasil,” ungkapnya.

Dwi mengklaim PTPN X memproduksi 335.000 ton tebu atau sekitar 15% dari keseluruhan produksi nasional. Ia mencatat, tahun lalu perbandingan jumlah kuantitas (rendemen) tebu di PTPN X rata-rata sebesar 8,14%.

Kemudian, Ia berujar, pihaknya sudah merevitalisasi satu pabrik gula (PG), yaitu PG Gembolkrep di Mojokerto. Melalui revitalisasi, Ia mengklaim kapasitas pabrik naik dari 6.500 TCD menjadi 8.000 TCD (Ton Cane per Day). Hal ini disebabkan oleh peningkatan efisiensi pabrik. Rencananya, pabrik tersebut mulai beroperasi pada tahun ini.

“Dengan efisiensi itu didapatkan produk samping yaitu bagasse atau ampas tebu. Ampas tebu inilah yang akan menambah revenue [laba bersih] dari pabrik-pabrik tersebut” jelasnya. Kemudian, pihaknya juga merencanakan pembangunan pabrik bioetanol untuk bahan bakar,” ungkapnya.

Kemudian, Ia menambahkan, pabrik yang telah direvitalisasi akan menghasilkan listrik dari biomassa (bagasse). Pihaknya akan bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait penjualan listrik.

Sejauh ini, upaya hilirisasi yang baru berjalan adalah pembuatan pellet dari bagasse yang digunakan sebagai bahan bakar berbasis biomassa.

Dwi menjelaskan, PTPN X berencana melakukan revitalisasi di PG Ngadirejo, Kediri yang akan dimulai pada tahun depan. Rencananya, kapasitas PG Ngadirejo akan naik menjadi 10.000 TCD.

Adapun dana revitalisasi 100% berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Ia mengaku pihaknya mendapatkan dana Rp975 miliar. Sebanyak Rp850 miliar digunakan untuk revitalisasi.

“[Melalui revitalisasi] Kita bisa nambah revenue  sampai 150 miliar. Itu per 2020,” ungkapnya.

 

368