Home Internasional Huawei Hanya Bisa Beli Produk AS yang Tersedia di Pasaran

Huawei Hanya Bisa Beli Produk AS yang Tersedia di Pasaran

Washington, Gatra.com - Salah satu sumber di gedung putih akhir pekan kemarin menyampaikan, keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengizinkan perluasan penjualan pasokan teknologi AS kepada perusahaan raksasa telekomunikasi Cina, Huawei, hanya akan berlaku untuk produk-produk yang tersedia secara luas di pasaran seluruh dunia.

"Semua yang terjadi adalah Kementerian Perdagangan AS akan memberikan beberapa lisensi tambahan di mana ada ketersediaan umum dari bagian-bagian yang dibutuhkan perusahaan," kata Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Larry Kudlow, kepada "Fox News Sunday," dikutip dari Reuters, Senin (1/7).

Kudlow menjelaskan, perusahaan microchip AS, khususnya yang menjual produk yang tersedia secara luas dari negara lain yang diizinkan. "Ini bukan amnesti umum. Masalah keamanan nasional akan tetap menjadi yang terpenting,” ujarnya.

Pencabutan sebagian pembatasan pada Huawei merupakan elemen kunci kesepakatan yang dicapai selama akhir pekan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping, untuk membuka kembali negosiasi perdagangan yang macet antara kedua negara.

Ini telah menuai kritik bipartisan dari Senator AS yang khawatir bahwa Huawei memiliki hubungan dekat dengan agen-agen intelijen China yang dapat mengeksploitasi distribusi global dari teknologinya.

"Akan ada banyak pushback jika itu adalah konsesi utama terhadap Huawei," ujar Senator Republik Carolina Selatan, Lindsay Graham, dalam konferensi pers.

Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pembuat gawai pintar nomor 2, menyangkal produk-produknya menjadi ancaman keamanan dan telah berusaha melawan balik di pengadilan AS sejak Washington memasukkannya ke dalam daftar hitam ekspor bulan lalu. Kudlow mengatakan bahwa penunjukan akan tetap ada.

Kudlow mengatakan, kekhawatiran yang lebih luas tentang Huawei akan menjadi bagian dari diskusi baru. “Perjanjian selama akhir pekan bukanlah kata terakhir," kata Kudlow.

133