Home Kesehatan Celeng Ngamuk, 4 Warga Banyumas Jadi Korban

Celeng Ngamuk, 4 Warga Banyumas Jadi Korban

Banyumas, Gatra.com – Empat warga desa di Kecamatan Kedungbanteng menjadi korban serangan celeng atau babi hutan yang masuk ke perkampungan dan mengamuk, Selasa (2/7), sekitar pukul 11.00 WIB.

Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Heriana Ady Chandra, mengatakan, celeng tersebut menyerang Maksum di RT 03/4 Desa Windujaya, Warsinah warga RT 03/4, dan Rahmat Suwaryo warga RT 01/5.

“Mereka berada di tempat terpisah. Jadi, setelah menyerang, celeng itu lari kemudian menyerang warga lainnya,” katanya kepada Gatra.com, Selasa (2/7).

Di serangan kedua, babi hutan bahkan sempat terluka ketika seorang warga Windujaya lainnya, Suwarto hendak menolong Warsinah. Suwarto sempat menyabetkan parangnya dan melukai celeng. Kemudian, celeng tersebut melarikan diri dan menyerang warga di rukun tetangga lainnya.

“Iya,  terluka karena disabet dengan parang oleh warga yang hendak menolong Ibu Warsinah,” ujarnya.

Namun, Celeng sepertinya sebetan parang itu tidak  berpengaruh bagi si celeng yang  bertubuh sangat besar itu. Menurut  warga, tinggi celeng sekitar satu meter dengan bobot diperkirakan lebih dari satu kwintal.

Warga yang mengetahui adanya serangan  lantas langsung memburu celeng  yang  lari ke perbatasan Desa Melung.  Belakangan diketahui, ternyata, di Melung pun celeng ini menyerang warga. Karsikin,  warga Grumbul Depok, Desa Melung RT 03 RW 01, terluka akibat serangan itu.

Serangan celeng  itu mengakibatkan dua orang, yakni Rahmat Suwaryo dan Warsinah,  luka berat. Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Islam Purwokerto.

Adapun dua lainnya, yakni Maksum dan Karsikin,  luka ringan. Masing-masing dirawat di RS Islam, Purwokerto dan RS Wijayakusuma, Purwokerto.

“Sudah dirawat semuanya. Alhamdulillah tidak sampai meninggal dunia, hanya luka,” ujarnya.

Heriana mengemukakan, selama ini lahan pertanian Desa Windujaya dan Melung yang  berbatasan dengan hutan memang kerap diserang oleh kawanan celeng. Akan tetapi, baru kali itu celeng menyerang  orang. “Kalau talas, ketela, jagung, sering diserang. Tapi kalau serangan ke manusia baru kali ini terjadi,” ujarnya.

2387