Bandung, Gatra.com - Buku arsitektur, disain, dan fotografi jadi buku paling laris di Big Bad Wolf (BBW) Bandung. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Jaya Ritail Indonesia, Uli Silalahi, Selasa (2/7).
"Yang paling cepat kosong, buku-buku arsitektur, desain, foto. Mungkin ini menunjukkan bahwa Bandung memang gudangnya kreatifitas," katanya saat dihubungi.
Uli menambahkan, selama empat tahun pagelaran BBW Indonesia, buku anak memang yang paling digemari. Paling cepat habis, sehingga pihaknya terus melakukan top up selama BBW berlangsung 24 jam dalam 10 hari. Selain buku anak, buku-buku umum juga banyak habis.
"Bandung yang agak berbeda. Di Jakarta, di Surabaya, Medan, tidak ada yang spesifik seperti di Bandung," imbuhnya.
Sejak pembukaan BBW, dan pada preview di Kamis (27/6) kemarin, Uli mengklaim sudah jutaan buku yang ditambahkan di meja-meja bazar BBW. Khususnya buku Arsitektur, Desain, Fotografi dan tentu saja buku anak.
"Pokoknya meja jangan sampai keliatan kosong. Setiap terlihat kosong, kami top up lagi," ujarnya.
Untuk mengisi kembali meja-meja yang hampir kosong di BBW Bandung, Uli mengaku harus membongkar gudang buku yang ada di Surabaya dan Jakarta. Meski begitu, dia masih belum bisa memastikan perputaran uang yang terjadi sejak pembukaan BBW Bandung.
"Kita tidak melihat uangnya, yang penting masyarakat bisa mendapat buku beragam dengan harga terjangkau. Melihat mereka baca di lokasi aja saya sudah senang," ucapnya.
BBW merupakan bazar buku terbesar yang pertama kali diselenggarakan di Kuala Lumpur 2009 lalu. Selama 24 jam dalam 10 hari, pengunjung bisa berburu buku-buku yang didatangkan dari Amerika, Inggris, dan Kanada dengan harga miring.
Ini kali pertama di BBW di Bandung. Rencananya setelah Bandung, BBW akan digelar di Jogjakarta, Medan dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.
Reporter: Mega Dwi Anggraeni
Editor: Birny Birdieni
