Home Ekonomi Rumitnya Menghempang Narkoba Masuk ke Riau

Rumitnya Menghempang Narkoba Masuk ke Riau

Pekanbaru, Gatra.com - Riau yang berada di tepian jalur perdagangan internasional (Selat Malaka), menjadi sangat strategis untuk tempat perniagaan. Tapi sayang, kestrategisan itu pula yang juga dimanfaatkan oleh para pemain narkoba. 

Panjangnya garis pantai yang mencapai lebih dari 2000 kilometer serta tebaran pelabuhan di kawasan pesisir itu telah lama dijadikan alasan sulitnya meredam laju penyelundupan obat terlarang itu ke Riau.

Maklum, sebahagian tebaran pelabuhan tadi sudah ada sejak dulu dan bahkan tebaran pelabuhan di sejumlah tempat di Riau, dibangun berdasarkan pola tradisional; menjadikan bagian belakang rumah sebagai tempat berlabuhnya kapal. 

Pola semacam ini jamak ditemukan di tepian sungai hingga tepian laut yang ada di pesisir.

Anggota DPRD Riau, Noviwaldi Jusman, mengatakan, sebaran pelabuhan yang ada di Riau sejatinya bisa ditata dengan cara mengetahui sebaran pelabuhan rakyat dan pelabuhan yang diusahakan.

"Yang harus dikontrol dengan seksama itu adalah pelabuhan yang diusahakan. Masalahnya, sekarang banyak muncul pelabuhan tikus, pelabuhan tikus ini tempat penyelundupan dan tempat masuknnya narkoba, mestinya ini yang diberantas," katanya kepada Gatra.com Selasa (2/7).

Selain rumitnya menghempang narkoba di pelabuhan tikus tadi,transaksi narkoba juga dilakukan di tengah laut. Transaksi dengan gaya ini, tentu akan membuat repot tenaga pengawas yang saban hari lebih sering memantau daratan ketimbang laut.

Gubernur Riau Syamsuar sebenarnya bukan sepi dari solusi. Jauh sebelum dilantik sebagai gubernur, Syamsuar sempat melontarkan usulan agar komunikasi lintas instansi digalakkan. 

Menurut bekas Bupati Kabupaten Siak itu, cara tersebut merupakan pilihan efektif meredam peredaran narkoba lewat laut.

"Kita kerjasama untuk menyikapi itu, jadi di situ ada Pemda, TNI, Polisi, Jaksa, termasuk Bea Cukai. Harus ada sinergitas," katanya.

 

234