Home Kesehatan Gangguan Pernafasan pada Bayi Prematur

Gangguan Pernafasan pada Bayi Prematur

Jakarta, Gatra.com- Kematian bayi akibat Penyakit Membran Hialin (PMH) cukup tinggi. Penelitian di India pada 103 bayi PMH yang lahir kurang dari 34 minggu mengalami morbilitas sebesar 42,7%.

Oleh karena itu, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RSUP Persahabatan, dr. Yuyun Lisnawati, Sp. OG (K) melakukan penelitian mengenai pemberian beta-karoten, vitamin D dan seng yang menyertai terapi steroid antenatal terhadap penyakit membran hialin dan gangguan toleransi minum pada bayi prematur.

"Kami mencoba melakukan pemberian nutrien, D3 dan zenk. Kemudian dibagi 2 kelompok, intervensi dan kontrol. Intervensi selama kematangan paru-paru. Kejadian gangguan toleransi, kemudian kita hitung. Kejadian, gabungan keduanya," tuturnya seusai acara Promosi Doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7).

Ia berujar, mikronutrien dikonsumsi ibu hamil pada jangka waktu 28-34 minggu sebelum kelahiran. Hal ini karena tidak mungkin mengantisipasi ketuban pecah.

" Tergantung senyawanya, lapis senyawa lainnya. Pertama melihat kondisi paru-paru selama dua hari. Kemudian memberikan seng selama satu hari saja. Kapan pun dilahirkan kalau urgent," tuturnya.

Menurutnya, apabila tingkat protektif meningkat maka resiko PMH dapat terhindari. Meski, untuk terimplementasi secara luas, masih membutuhkan penelitian lanjutan. Masih perlu koordinasi dengan berbagai sektor.

"Target, harus ditindaklanjutkan lagi sesuai ketersedian suplemen. Saat ini masih terbatas. Berapa lamanya, menunggu beberapa dinas," ujarnya.

1482