_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Tanjung Jabung Barat, Gatra.com - Penertiban pedagang yang dilakukan Dinas Koperasi Perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag) bersama Satpol PP Tanjung Jabung Barat Senin (1/7) lalu, tampaknya tak menimbulkan efek jera pada pedagang. Beberapa pedagang masih nekat berjualan di pinggir jalan nasional.
Dari pantauan di lapangan, terlihat beberapa pedagang masih membuka lapak dan berjualan. Mereka enggan untuk pindah dan berjualan di dalam pasar.
Salah seorang pedagang mengungkapkan, alasan mereka bertahan karena minimnya penghasilan jika berjualan di pasar. Di dalam pasar Parit I, pembeli yang masuk ke dalam pasar sedikit.
"Sudah kami coba pindah ke lokasi baru, hasilnya kurang bagus sepi pembeli. Bagaimana mau untung malah buntung," ujar AM, pedagang ke awak media, Rabu (3/7).
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Tanjung Jabung Barat, Syafriwan mengatakan, jika aturannya sudah jelas. Kalau pedagang tidak mau pindah, maka SK-nya akan dicabut. Pedagang yang membandel tidak diberi tempat untuk berjualan di pasar.
"Di jalan nasional nanti akan kita gusur,. Lapak yang di pasar akan kita isi pedagang baru yang mau jualan di sana," katanya singkat.
Seperti diketahui pada Senin (1/7) lalu dilakukan penggusuran pada sejumlah pedagang. Para pedagang diminta untuk pindah ke dalam pasar. Penggusuran oleh Satpol PP tersebut sempat diwarnai aksi penolakan oleh para pedagang.
